Tersandung Kasus Suap, Sosok Perwira Polri AKBP Bambang Kayun Asal Kelahiran dari Grobogan. Berikut Profil Biodatanya
GROBOGAN - Sosok nama AKBP Bambang Kayun Bagus Panji Sugiharto tiba-tiba menjadi perhatian publik. Ini setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan perwira menengah Polri ini sebagai tersangka perkara suap dalam kasus rebutan ahli waris di Pontianak, Kalimantan Barat.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, menyatakan AKBP Bambang Kayun ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara dugaan suap. KPK pun sudah meminta ke Ditjen Imigrasi Kemenkum HAM untuk mencegah Bambang Kayun agar tidak kabur ke luar negeri.
"Adapun pihak yang menjadi tersangka salah satunya benar pejabat di Divisi Hukum Kepolisian RI saat itu dan juga dari pihak swasta," jelas Ali Fikri, beberapa waktu lalu.
Ali Fikri mengatakan, penyidik KPK juga telah memblokir beberapa rekening bank milik tersangka AKBP Bambang Kayun dan atau pihak lain yang terkait dengan perkara ini.
Ali Fikri menyebut, AKBP Bambang Kayun diduga menerima suap atau gratifiasi berupa uang puluhan miliar dan kendaraan mewah dalam kasus pemalsuan surat terkait perkara perebutan hak ahli waris H.M. Said, pemilik perusahaan transportasi pengangkutan minyak dan gas PT Aria Citra Mulia (ACM) yang berlokasi di Pontianak, Kalimantan Barat.
Advertisement
Lantas siapa sosok AKBP Bambang Kayun ini? Dari penelusuran dalam riwayat hidupnya terungkap bahwa Bambang Kayun merupakan pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah, pada 30 Mei 1970. Dia menyelesaikan SD di Grobogan, kemudian menginjak SMP dan SMA di Demak dan tamat 1989.
Bambang Kayun melanjutkan pendidikan Akpol dan tamat pada 1993. Karier kepolisiannya dimulai sebagai Dan Team Walet Dit Samapta Polda Metro Jaya, kemudian menjadi Pamapta Polres Metro Jakarta Utara.
Pada tahun 1996 Bambang Kayun menjabat sebagai Kanit Res Intel Polsek Metro Tanjung Priok Polres Metro Jakarta Utara, lalu geser sebagai Kanit Res Intel Polsek Metro Pademangan Polres Metro Jakarta Utara pada 1998.
Pada 1999 dia melanjutkan pendidikan di PTIK sampai 2001. Setelah itu memegang jabatan penting di kepolisian. Di antaranya pernah menjadi menjadi Kasat Serse di Polresta Pontianak, dan menjabat di Polda Kalbar.
