Terkait Kasus Jual Beli Perum Korpri Salatiga, Eks Walikota: Jadi Bancaan Eselon dan Saat Ini di Tangani Polda Jateng

SALATIGA - Terkaiti kasus jual beli Perumahan Korpri Salatiga terus bergulir dan kini ditangani Polda Jateng. Hal itu juga diungkap pula mantan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto.
Dia pun dengan terang benderang menceritakan siapa saja petinggi Korpri serta pejabat di lingkungan Pemkot Salatiga, yang ikut bancaan rumah bagi ASN golongan rendah itu.
"Perumahan Korpri di Perum Korpri Praja Mulia Jalan Argosari, Tetep, Randuacir, Argomulyo, dan Perum Praja Mukti, di kawasan Kecandran, Kota Salatiga untuk bancaan sejumlah pejabat mulai Eselon 3 dan 2 Pemkot Salatiga. Orang-orangnya msih ada yang menjabat saat ini, ada juga yang sudah pensiun," kata Yuliyanto, Senin(28/8).
Kemudian bahwasanya perumahan dengan tipe rata-rata kecil itu, diakuinya justru dikuasi beberapa pejabat di lingkungan Pemkot Salatiga dengan membeli lebih dari 1 unit.
Ia pun menceritakan, pada tahun 2013 silam, pihak Developer Perumahan Korpri Salatiga kala itu sempat mendapatkan peringatan keras dari dirinya saat masih menjabat Wali Kota.
Advertisement
Pasalnya, pihak Developer dinilai Yuliyanto lambat dalam merealisasikan pembangunan di dua tempat, yakni Kecandran dan Randuacir Kota Salatiga.
"Waktu itu sampai dengan awal tahun 2013, belum ada tanda-tanda akan selesai. Ternyata Developer tidak memiliki cukup dana untuk membangun," ucap Wali Kota Salatiga dua periode itu.
Sampai akhirnya, pada tanggal 20 Mei 2013, Yuliyanto pun mengultimatum pengembang Perumahan Korpri (Perum Korpri) yakni PT Satria Saputra Graha Jaya dan PT Sarana Prima Perkasa untuk menyelesaikan pembangunan perumahan tahap pertama sebanyak 160 unit sesuai waktu yang ditentukan yakni akhir Juni mendatang.
"Hingga saya memberikan peringatan sampai bulan Juni 2013 harus sudah selesai sedikitnya 160 unit rumah sesuai tahapan dari Kemenpera. Saya ingat betul, ketika Ketua Yayasan Korpri mantan Sekda Rudianto (kini pensiun) dan Sekretaris Valentino (saat ini, Kepala Kesbangpol Kota Salatiga)," paparnya.



