Soal Korban Longsoran Tanah 4 Warga Citorek Tengah, Kadistan Lebak Terjunkan Tim Investigasi

Lebak - Mencuatnya isu korban terdampak bencana longsoran tanah di Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, yang menyebabkan 2 orang Warga meninggal dunia dan 2 lainnya mengalami luka-luka, diduga akibat melakukan pengerukan tanah (mateial pasir dan cadas) di sekitar tebing gunung kendeng, yang tak jauh dari lokasi pembangunan jalan usaha tani (JUT), disikapi serius oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak.
"Waalaikumsallam, iya kang kami sedang investigasi kang insha Allah hasilnya diinformasikan kang" kata Rahmat Yuniar, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, dihubungi via WhatsApp Cellularnya, Minggu, 09 Oktober 2022.
Senada dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Kepala Bidang (Kabid) pengembangan prasarana pertanian, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Itan Oktariano, mengaku tengan melakukan investigasi lapangan, terkait bencana longsor di Wilayah Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak ini.
"Siap sekarang tim lagi infestigasi ke lapangan nanti kalo udah ada hasilnya kita informasikan" bunyi pesan WhatsApp dari Kabid penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian, Distanbun Lebak, Itan Oktariano singkat.
Diketahui, berdasarkan informasi nara sumber di lapangan, Proyek Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang dilaksanakan di Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, tahun 2022, diduga memakan korban jiwa. Pasalnya, material pasir dan batu yang digunakan untuk pengerjaan proyek tersebut, diambil oleh warga dengan menggunakan peralatan seadanya, dari tebing yang ada disekitar lokasi pembangunan.
Advertisement
"Kejadiannya Sabtu kemarin kang, ada empat orang warga yang sedang ngeruk pasir dan teras, untuk kebutuhan pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), yang dilaksanakan di gunung kendeng, Desa Citorek Tengah, namun mereka tiba-tiba tertimbun longsoran tanah, dua orang diantaranya meninggal dunia, dan dua lainnya luka-kuka dan sudah dibawa ke Puskesmas terdekat" ujar nara sumber, yang minta namanya dirahasiakan, saat menghubungi awak media, Minggu, 09 Oktober 2022.
Menurut sumber, pekerjaan jalan usaha tani yang dilaksanakan di Desa Citorek Tengah ini, merupakan proyek pemerintah, yang seharusnya dilaksanakan dengan baik, sesuai tujuan program untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
"Sangat disayangkan, proyek JUT ini kan tujuannya buat kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani, selain mempermudah akses transportasi menuju kawasan pertanian, juga tentunya diharapkan mempermudah akses bagi para wisatawan yang akan mengunjungi kawasan sentra pertanian terpadu, bukan malah sebaliknya, pembangunan, malah memakan korban jiwa akibat kurangnya pengawasan, serta pekerjaan yang terkesan asal-asalan, padahal biayanya cukup besar" pungkasnya, dipenghujung pembicaraan.
Sementara, menanggapi insiden kecelakaan yang menewaskan 2 orang pekerja ini, Kepala Desa Citorek Tengah, Ajat Sudrajat, saat dihubungi awak media, via WhatsApp Cellularnya, membantah insiden kecelakaan tersebut terjadi akibat aktifitas pengerukan tanah untuk kegiatan pembangunan JUT yang dilaksanakan di Desa yang dipimpinnya.


