Sedekah Bumi / Apitan di Desa Kedunguter, Demak

Seratusan warga Desa Kedunguter, Kecamatan Karangtengah memperebutkan gunungan dari hasil bumi. Aksi rebutan tersebut dadasari motivasi berkah yang terdapat dalam setiap ornamen dalam gunungan yang telah diberikan doa tersebut.
Tidak hanya orang dewasa yang memperebutkan ornamen tersebut, melainkan juga beberapa anak kecil. Tradisi tersebut diyakini warga selain membawa berkah bagi pertanian, juga membawa kesehatan bagi tubuh.
Adapun tradisi sedekah bumi tersebut sudah menjadi tradisi rutinan sekali setiap tahunnya. Tradisi tersebut biasa digelar setiap bulan Apit dalam penanggalan Jawa.
"Sedekah bumi ini bertujuan bentuk rasa syukur warga kepada Tuhan, berharap hasil panen melimpah dan dijauhkan dari paceklik," kata Yoyok Sakiran, Ketua Panitia Sedekah Bumi / Apitan Desa Kedunguter.
Lanjutnya, melalui sedekah, warga percaya bahwa rezeki yang diperoleh akan berlipat ganda. Seperti halnya terjauh dari paceklik dan memberikan keberkahan bagi desa.
Advertisement
Sedekah Bumi bukanlah satu-satunya kegiatan warga desa Kedunguter pada bulan Juli - Agustus tahun 2019 ini. Kegiatan tersebut dirangkai dengan berbagai perlombaan dan pertandingan, di antara turnamen sepakbola untuk menyambut Hari Kemerdekaan RI yang ke 74, 17 Agustus mendatang.
Yoyok yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia Peringatan HUT RI ke 74 itu mengatakan, bahwa rangkaian kegiatan di desa Kedunguter merupakan wujud kepedulian warga desa akan pelestarian tradisi, sekaligus nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme.
"Kecintaan pada tradisi dan budaya, kecintaan kepada tanah air harus selalu ditumbuh kembangkan, terutama kepada generasi muda agar nilai-nilai itu tidak luntur dan terus melekat dari generasi ke generasi," pungkas Yoyok yang juga merupakan Staf Khusus Ketua Umum Lembaga Aliansi Indonesia itu.