Ribuan Perangkat Desa Juga Demo di Jakarta, Pertanyakan Kejelasan Status dan Tunjangan

KLATEN — Sebanyak 1.100 perangkat desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Klaten, berangkat ke Jakarta untuk menghadiri Silaturahmi Nasional (Silatnas) jilid III. Pemberangkatan tersebut dimulai dari Sub Terminal Karang, Kecamatan Delanggu, Selasa (24/1) sore.
“Kami berangkat pada Selasa sore, undangan mulai pukul 16.00 WIB, dari Terminal Karang, Delanggu menuju DKI Jakarta, menggunakan armada 25 bus,” jelas Ketua PPDI Klaten, Bambang Heru Subroto, saat ditemui wartawan.
Dikatakan, keberangkatan mereka ke Jakarta ini untuk menyampaikan aspirasi, terkait kejelasan status perangkat desa. “Kami berangkat ke Jakarta dengan tujuan hanya satu. Kami menuntut pemerintah pusat agar mengeluarkan Undang Undang tentang Aparatur Pemerintah Desa agar status perangkat desa menjadi jelas,” katanya.
Menurut Bambang, selama ini status perangkat desa tidak jelas. Gaji atau penghasilan tetap (Siltap) yang mereka terima setara dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) golongan IIA.
“Status perangkat desa tidak jelas, Pegawai negeri tidak, PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) juga bukan, honorer juga tidak, Gaji serta tunjangan tidak jelas. Gaji hanya setara ASN golongan IIA,” imbuhnya.
Advertisement
Ditegaskan, status kepegawaian perangkat desa di Klaten, masa kerja beberapa tahun, tetap sama kejelasan. Ditambahkan, perangkat desa butuh kesejahteraan, baik dari gaji, maupun masa depan.
“Perangkat desa baru masuk kerja sepekan maupun yang sudah bekerja selama 30 tahun, gajinya sama saja. Dengan kejelasan status perangkat desa, maka diharapkan kesejahteraan kita juga jelas,” tegasnya.
Sementara itu, Agung Kristantana, Kepala Bidang Penataan Administrasi Desa, Dispermasdes Kabupaten Klaten, saat ditemui di Terminal Karang, Delanggu, mengungkapkan, para perangkat desa yang berangkat ke Jakarta harus lebih waspada dan berhati-hati saat mengikuti acara Silatnas ke tiga.
“Saya imbau bagi perangkat yang berangkat ke Jakarta untuk berhati hati, lebih waspada, terlebih saat di kota besar, jangan mudah terpengaruh dengan orang lain, hingga kembali ke Klaten dengan selamat,” pintanya.(tim/her)


