Pembentukan TKDV sebagai langkah strategis Kemendikbudristek mengembangkan sistem pendidikan vokasi daerah.

Senada dengan itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Sumsel S.Pd., M.Si sangat menyambut baik FGD ini. Apalagi akan terbentuk TKDV Sumsel yang ini akan menjawab tantangan pengentasan pengangguran baik di sektor lulusan SMK maupun Pendidikan Tinggi.
Pasalnya, sejauh ini SMK yang berada dibawah Dinas Pendidikan Sumsel bersifat parsial yang pengelolaan SMK berdiri sendiri. Mulai dari menselaraskan kurikulum, mendatangkan guru tamu dan mengirim guru ke DUDI, termasuk didalamnya penelitian.
"Mudah-mudahan dengan terbentuknya TKDV ini menjadi wadah yang didalamnya bersama-sama mendorong bagaimana generasi muda kita terserap ke DUDI dan bisa juga menjaga wirausahawan," harapnya.
Sementara itu Dr. Husyam perwakilan dari KADIN Sumsel menyambut baik FGD dan akan terbentuknya TKDV Sumsel. Pada prinsipnya KADIN Sumsel akan mendorong para generasi muda untuk terserap ke dunia usaha dan dunia industri setelah lulus baik SMK maupun Pendidikan Tinggi.
"Kita juga telah membuat aplikasi KADIN Pacak Begawe yang didalamnya ada lulusan anak-anak kita dan juga ada DUDI di dalamnya. Sehingga disana lengkap ada yang mencari kerja dan ada yang mencari tenaga kerja," urainya.
Advertisement
sementara itu, Dewi Yanti Liliana, Tim Pakar Direktorat Mitras DUDI Kemendikbudristek mengatakan bahwa FGD merupakan program dari Kemendikbudristek dibawah direktorat jenderal Vokasi yang secara khusus di tangani oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) dimana pembangunan sumber daya manusia yang merupakan prioritas nasional yang dituangkan di Perpres 68 tahun 2022 tentang Revitalisasi Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Vokasi merupakan pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada praktek guna menghasilkan tenaga kerja yang trampil, kompeten, adaptif dan berkarakter di tingkat Pendidikan Menengah seperti SMK dan tingkat Pendidikan tinggi seperti Politeknik dan akademi komunitas
Dari Perpres 68 tahun 2022 tersebut bertujuan untuk dilakukan pembenahan dan pelatihan Vokasi secara menyeluruh kemudian berkesinambungan, terintegrasi dan terkoordinasi maka di perlukan sinergi / kerjasama dari berbagai unsur yang melibatkan Dikbudristek, Disnaker, Kadin dan Industri guna menemukan potensi daerah yang dihasilkan
secara Output telah ada Tim Koordinasi Nasional Vokasi sebagai payung yang melibatkan berbagai pihak, maka diturunkan ke tingkat daerah dengan dibentuknya TKDV yang melibatkan berbagai unsur mulai dari Pemprov beserta dinas terkait, Perguruan Tinggi Vokasi (PTV), SMK, Masyarakat serta media karena TKDV akan menjadi media publik yang bertujuan meningkatkan branding vokasi yang selama ini belum begitu dikenal masyarakat



