Panglima TNI Ingin Balikpapan Jadi Tempat Evakuasi Tsunami Palu

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., Menkopolhukam RI Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Menkes RI Nila Moeloek dan Kapolri Jenderal Pol Prof. H.M. Tito Karnavian. Ph.D. tiba di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (2/10/2018). Kunjungan tersebut dalam rangka Rapat koordinasi untuk penanggulangan Gempa Tektonik 7.4 SR yang terjadi di Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.

Dengan menggunakan Pesawat Boeing 737-400 A-7308 TNI AU dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, kedatangan Panglima TNI dan rombongan disambut oleh Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto, Kapolda Kaltim Irjen. Pol. Drs. Priyo Widyanto, M.M., Pangkoopsau II Marsda TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., Danlantamal XIII/Tarakan Laksma TNI Judijantov, Danlanud Balikpapan Kolonel Pnb Muhammad Mujib S.E.,M.M, serta Danlanal Balikpapan Kolonel Laut (P) Dewa Gede Oka.

Di Balikpapan, Panglima TNI akan berkoordinasi dengan pemerintahan daerah Balikpapan, Kalimantan Timur untuk menjadi tempat evakuasi dan penampungan korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah.

"Kami akan berkordinasi dengan pemerintah Balikpapan sebagai tempat evakuasi korban gempa dan penampungan korban yang sakit" kata Hadi saat di temui di Markas TNI, Cilangkap Jakarta Timur, Selasa 2 Oktober 2018. Selain itu, Hadi melanjutkan Balikpapan juga diupayakan bisa menjadi tempat untuk menyalurkan bantuan ke Sulawesi Tengah.

Hadi menyebutkan sejauh ini evakuasi dan penampungan korban gempa dan tsunami dibawa ke Makassar. Dia berharap nantinya, para korban juga bisa dievakuasi ke Balikpapan. Hadi menambahkan TNI telah menyiapkan pesawat Hercules dan kapal Pelni untuk mengakomodir evakuasi ke Balikpapan.

Advertisement

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban tewas akibat gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah bertambah menjadi 844 orang, pada Senin, 1 Oktober 2018. Sedangkan 632 mengalami lukaberat dan 48.025 jiwa mengungsi.