Advertisement

Mengurai Carut Marut Masalah Pertanahan di Indonesia [3]

PROFIL & OPINI
Selasa, 13 Ags 2019  05:08
Mengurai Carut Marut Masalah Pertanahan di Indonesia [3]
 

Tumpang Tindih Kewenangan

Masalah akut lainnya dalam bidang pertanahan adalah adanya tumpang tindih kewenangan. Tumpang tindih yang pertama, kata Ferry, disebabkan lembaga pemerintah yang memiliki kewenangan di bidang pertanahan berubah-ubah.

Pertama bidang pertanahan ditangani oleh Departemen Dalam Negeri (Depdagri) sejak Indonesia merdeka. Kemudian pada tahun 1955 ditangani oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang, namun pada tahun 1965 kewenangan itu kembali ke Depdagri melalui satu Direktorat Jenderal.

Pada tahun 1988 melalui Keputusan Presiden, agraria menjadi kewenagan sebuah lembaga non departemen yaitu Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Baca juga:
Mengurai Carut Marut Masalah Pertanahan di Indonesia [2]
Lebih Komprehensif Tentang AMDAL Dalam Pandangan Aliansi Indonesia [2]

Selanjutnya pada tahun 1993, 1999 dan 2001 ada perubahan lagi. Baru pada pemerintahan Presiden Joko Widodo BPN digabungkan menjadi satu kementerian yang mengurusi penataan ruang.

Advertisement

Berubah-ubahnya lembaga yang berwenang dalam masalah pertanahan memang dikarenakan mengikuti perkembangan serta kebutuhan yang dinamis dari waktu ke waktu. Namun perubahan-perubahan tersebut juga meninggalkan masalah, terutama terkait dokumen hak atas tanah produk dari lembaga yang berbeda-beda namun diklaim memiliki keabsahan yang sama, sehingga dampaknya adalah tumpang tindih status atas sebidang tanah yang berujung sengketa.

Sudah sangat mendesak permasalah tersebut diatasi melalui sebuah undang-undang yang memberi kepastian hanya pada satu jenis surat atau dokumen berupa sertifikat yang diterbitkan oleh satu lembaga yang berwenang yang dinyatakan sah, sambil memberi kesempatan pemilik surat tanah seperti girik, letter c, petuk d, dan sebagainya untuk melakukan konversi dalam jangka waktu tertentu yang dibatasi, misalnya 5 atau 10 tahun, sebagaimana dulu pernah diberlakukan terhadap eigendom verponding.

Baca juga:
Mengurai Carut Marut Masalah Pertanahan di Indonesia [1]
Lebih Komprehensif Tentang AMDAL Dalam Pandangan Aliansi Indonesia [1]

Penyebab lain dari tumpang tindihnya status tanah adalah banyanya lembaga pemerintah yang berkepentingan bahkan didukung dengan undang-undang. Ada UUPA, ada UU Kehutanan, UU Pertanian, UU Perkebunan, UU Pertambangan, UU Investasi, UU Otonomi Daerah yang semuanya memiliki kepentingan atas tanah serta memiliki kewenangan masing-masing.

Sehingga sangat banyak pintu yang bisa dilalui dalam mengurus pertanahan. Masalah tersebut harus segera diatas melalui revisi terhadap berbagai macam undang-undang yang berkepentingan dengan tanah agar masalah pertanahan hanya melalui satu pintu.

1
2
Berikutnya
TAG:
#sengketa tanah
#ferry sitepu
#aliansi

Formasi Indonesia Satu
Aliansi Indonesia
Berita Terkait
1
2
3
4
5
6
7

"Ajudan" Kapolri yang Pukul Wartawan Minta Maaf, Ini Janji Pihak Kepolisian

Hukum   Senin, 07 Apr 2025  06:51

Gadis Remaja Digorok Ayah Kandung di Banjarnegara, Begini Kondisinya

Daerah   Minggu, 06 Apr 2025  23:10

Sejumlah Obat Ditemukan di Kamar Hotel Tempat Wartawan Online asal Palu Tewas

Hukum   Minggu, 06 Apr 2025  22:02

IKN Dikunjungi 64 Ribu Orang Selama Libur Lebaran 2025

Nasional   Minggu, 06 Apr 2025  21:12

Ajudannya Lakukan Kekerasan dan Ancam Wartawan di Stasiun Tawang, Kapolri Minta Maaf

Hukum   Minggu, 06 Apr 2025  20:40
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Hotman Paris: Ridwan Kamil Tak Bisa Lari dari Tes DNA
Gempa Bumi M5,1 di Banten, BMKG Minta Masyarakat Tak Terpengaruh Isu
Kawasan Pemda Bogor Porak Poranda Diterjang Hujan Disertai Angin Kencang

Wow! Kecoa Dikerahkan Cari Korban Gempa Myanmar

PERISTIWA   Minggu, 06 Apr 2025  17:07

Kapolri Cek Arus Balik Lebaran di Tol Cikatama.

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  17:07

Kapolri Pantau Arus Balik Lebaran di Tol Cipali via Udara.

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  17:05

Sijago merah mengamuk, Gudang Pengoplosan Gas di Bogor Terbakar, 1 Orang Pekerja Terluka

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  16:40

Pemotongan Kompensasi Angkot Puncak Bogor Diusut Tim Saber Pungli

DAERAH   Minggu, 06 Apr 2025  16:25

Ibu di Klaten Lapor Damkar gegara Anak Ngeyel Main Petasan

SOLO RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  16:01

Dedi Mulyadi Sindir Bupati Indramayu Lucky Hakim yang Liburan ke Jepang: Selamat Berlibur ..

DAERAH   Minggu, 06 Apr 2025  15:20

Pelayanan PAM Jalur, Antisipasi Kemacetan Libur Panjang Suasana Wisata Lebaran Idul Fitri 1446..

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  14:30

Patroli Cooling Sistem Polsek Cibungbulang Berikan Himbauan Kamtibmas Kepada Pengurus Dan Wisatawan..

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  14:28

Karyawan PT Yihong yang di-PHK Mengaku Tidak Tahu Masalah Saat Demo

EKONOMI   Minggu, 06 Apr 2025  14:08

Kapolri Pimpin Pelepasan One Way Nasional Tol Kalikangkung-Cikampek.

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  13:27

Viral, Kawasan IKN Diserang Tikus

NASIONAL   Minggu, 06 Apr 2025  13:00

Giat Patroli KRYD Polres Bogor Cegah Kejahatan Dan Ciptakan Kondisi Aman.

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  11:57

Bhabinkamtibmas Wilayah Hukum Poslek Parungpanjang Patroli Sambang Bersama Satpol PP Kecamatan..

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  10:37

Sinergitas TNI-POLRI Wilayah Hukum Parungpanjang Giat Cooling Sistem Silahturahmi Tokoh Agama..

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  10:36

Kebakaran Kandang Ayam di Magetan, 15.000 Ternak Mati Terbakar

PERISTIWA   Minggu, 06 Apr 2025  10:21

Sinergitas TNI-POLRI Wilayah Hukum Polsek Parungpanjang Fiat Cooling Sistem Monitoring Beri..

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  09:55

Sinergitas TNI-POLRI Wilayah Hukum Polsek Parung Giat Cooling Sistem Patroli Sambang Monitoring..

BOGOR RAYA   Minggu, 06 Apr 2025  09:54

Tabrakan Beruntun di Cianjur Disebabkan Mobil Bak Terbuka Hilang Kendali

PERISTIWA   Minggu, 06 Apr 2025  07:12

Cuaca Ekstrem dan Hujan Lebat Bayangi Puncak Arus Balik Hari Ini

NASIONAL   Minggu, 06 Apr 2025  06:39
Selengkapnya