Mengenal Asal Usul Nama Gunung Kemukus di Sragen Jawa Tengah, Terdapat Makam Joko Samudro dan Berikut Sejarahnya

Pemandangan salah satu sudut kompleks sendang ontrowulan Gunung Kemukus di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen. Foto: Pimred Media LAI Muhammad Syafei (kiri) bersama Ketua BPAN LAI Sragen Awi (kanan)

SRAGEN — Lalu bagaimana sejarah dan asal usul nama Gunung Kemukus di Sragen, Jawa Tengah?

Diketahui bahwa terdapat makam Pangeran Samudro di bukit yang berlokasi di Pendem, Kecamatan Sumberlawang ini. Menurut cerita, makam tersebut bakal menjadi cikal bakal adanya Gunung Kemukus yang terletak diwilayah Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen.

Dikutip dari artikel yang tayang di situs resmi Pemkab Sragen, dikisahkan Pangeran Samudro merupakan putra Raja Majapahit terakhir dari istri selir. Ketika Kerajaan Majapahit runtuh, Pangeran Samudro dan ibunya yang bernama Ontrowulan diboyong ke Demak Bintoro oleh Sultan di Demak.

Kemudian dari sinilah sejarah dan asal usul Gunung Kemukus bermula. Selama di Demak, Pangeran Samudro dibimbing tentang ilmu Islam oleh Sunan Kalijaga. Setelah dirasa cukup, Pangeran Samudro diminta untuk berguru lagi kepada Kiai Ageng Gugur dari Desa Pandan Gugur, lereng Gunung Lawu.

Advertisement

Lalu Pangeran Samudro pun menuruti permintaan gurunya tersebut. Selama di lereng Gunung Lawu, dia belajar Islam lebih mendalam. Ketika Pangeran Samudro telah menguasai ilmu yang diajarkan, Kiai Ageng Gugur menceritakan bahwa dirinya adalah kakak dari Pangeran Samudro.

Nah, betapa terkejutnya Pangeran Samudro mendengar cerita tersebut. Hal ini dikarenakan dia teringat amanat Sultan Demak untuk menyatukan saudara-saudaranya. Dia pun menceritakan tentang amanat tersebut. Ternyata Kiai Ageng Gugur bisa menerima dan bersedia dipersatukan kembali dan ikut membangun Kerajaan Demak.

Akan tetapi, setelah berguru kepada kakaknya, Pangeran Samudro bersama dua abdinya kembali ke Demak. Namun, ketika sampai di oro-oro yang sekarang dikenal Dusun Kabar, Desa Bogorame, dia tiba-tiba jatuh sakit panas (demam).

Namun Dia tetap nekat melanjutkan perjalanannya. Tapi, ketika tiba di Dukuh Doyong (wilayah Kecamatan Miri), sakitnya semakin parah dan memutuskan untuk beristirahat di daerah tersebut.