Korban Pencabulan Anak Dibawah Umur Alami Trauma, Sang Ayah Sempat Menangis Minta Polisi Menahan Para Terlapor

Sumadi menuturkan, kemudian kakak Iparnya Santi mengajak untuk melaporkan kasus ini ke Polda Sumsel, kelang beberapa hari datanglah 2 orang tua yakni Terlapor Rid dan De, namun hanya orang tua Ra dan orang tuanya Riz yang tidak hadir, orang tua yang hadir saat itu mengakui kesalahan anaknya, maka mereka sempat minta ampun dan minta maaf katanya memang salah anak terlapor, pernyataan itu mereka katakan sebelum mereka memakai jasa pengacara.
“Setelah melaporkan ke Polda Sumsel datanglah penyidik ke TKP, namun semenjak dia memakai pengacara dia tidak lagi meminta maaf dan tidak mengajak untuk damai.
Harapan saya sebagai Ayah korban Al, bahwa sudah berjalan 7 (tujuh) bulan kasus ini sepertinya jalan ditempat. Kami minta diungkap kembali kasus ini secara terang-terangan, karena kasihan nasib anak kami masa depannya yang sudah dirusak, sejak peristiwa itu tidak mau lagi pulang kerumah, malu kata korban Al,” ucap Sumadi .
Masih menurut Sumadi, Terlapor Ra ini termasuk orang berada dikampung, dimana rumahnya lebih bagus dari rumah orang yang lain, rumahnya saja gedung sedangkan rumah Sumadi dan warga yang lain hanya rumah panggung terbuat dari kayu.
“Atas kasus ini, mereka itu seolah olah mengejek kita, atas ejekan tersebut saya hanya diam saja karena mereka itu memang orang yang mampu di desa kami, sampai kami ditantang mereka orang tua pihak terlapor, bahwa lihat saja kedepan rumah siapa yang akan tercabut tiang rumahnya, begitu kata pihak terlapor,” kenangnya.
Advertisement
Secara terpisah, Korban Al mengatakan, sebelum kejadian tersangka Ra ini membujuk korban dengan rayuan, terlapor melalui WhatsApp (WA) mengajak korban chat’an, lantas terlapor mengajak Ra ke lapangan bola, kemudian korban Al keluar malam malam pukul 22.00 Wib, menuju belakang rumah, Dalam keadaan gelap dan melalui penerangan senter HP korban Al dengan tidak memakai sandal, lantas datang tempat yang dijanjikan Terlapor Ra untuk ngobrol-ngobrol.
“Saat ngobrol dengan tersangka Ra, tak lama tiba-tiba teman-temannya datang langsung memegang tangan kiri dan tangan kanan serta kaki saya bahkan mulut saya dibekap sementara mata saya ditutup pakai tangan.
Dan saya ditelanjangi bulat lalu diperkosa, usai kejadian itu saya ditemukan oleh bapak saya, yang saat itu memang sedang mencari saya dengan penerangan lampu senter,” ungkap korban Al.
Sementara Syamsudin Djoesman selaku Ketua Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sumatera Selatan, mengatakan bahwa kasus pencabulan anak dibawah umur ini yang terjadi pada anaknya bapak Sumadi ini, jangan sampai terjadi lagi terhadap anak-anak lainnya di Indonesia.
Korban Perkosaan Calon Dokter Spesialis Jadi 3 Orang, 2 di Antaranya Pasien RSHS
Wah! Komplotan Pencuri di Serang Banten Nekat Curi Motor Polisi gegara Kesal Temannya Ditangkap..
Gercep "Wabub" Jaro Ade Tinjau Kecamatan Jasinga, Fokus pada Ketahanan Pangan dan..
Rudy Susmanto dan Jaro Ade, Bagikan Sertifikat Tanah Hunian Tetap, Setelah 100 Hari kerja...
Calon Dokter Spesialis Pemerkosa Pendamping Pasien Sempat Coba Bunuh Diri



