Korban Pencabulan Anak Dibawah Umur Alami Trauma, Sang Ayah Sempat Menangis Minta Polisi Menahan Para Terlapor

PALEMBANG, Aliansinews.id
Masih ingat kasus dugaan pencabulan anak dibawah umur, terhadap korban Al (13) yang diduga dilakukan oleh para Terlapor yakni inisial, Ra (16), De, Riz, dan Rid. Kasus ini masih jalan ditempat selama tujuh (7) bulan. Diketahui ayah korban sempat menangis merenungi nasib yang menimpah masa depan anaknya yang sudah hancur, sementara korban mengalami trauma yang berkepanjangan.
Ayah kandung korban pencabulan yakni Sumadi (31) warga Desa Juru Taro Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Banyuasin, menceritakan kronologis bahwa sebelum kejadian ketika dirinya pulang dari laut sebagai nelayan, pukul 22.00 Wib malam, saat itu sedang menyusui anaknya yang bungsu (adik kandung korban Al), tiba-tiba korban Al keluar malam, Sumadi mengira bahwa korban mau buang air besar. Dimana jarak antara rumah dan WC (toilet) sejauh 10 meter.
“Saya tunggu sampai jam 23.30 Wib malam, korban ini tidak muncul-muncul. Jadi keluarga saya, saya bangunkan semua, adik-adik saya termasuk orang tua saya, bahkan tetangga. Lalu saya cari korban tidak ketemu, yah takutnya anak saya dimakan buaya, karena tempat kami ini agak rawan dan takut sesat dihutan. Saya mencari ditemani adik ipar saya, melalui jalan belakang jalan yang dilalui motor. Ketemulah saya dengan Terlapor Ra, saya tanyakan kepada Ra apakah melihat korban Al, namun Terlapor Ra mengelak dan mengatakan tidak melihat korban Al. Begitu saya melihat kebelakang anak saya ini celananya sudah melorot dan baju compang camping. Saat itu saya menghampiri anak saya sementara adik ipar saya mengejar Terlapor Ra yang sudah melarikan diri,”terangnya kepada wartawan Media Aliansinews di Polda Sumsel, Kamis (02/05/24).
Lanjut Sumadi, kemudian adik kandungnya yang bungsu bernama Fitri, setelah menanyai korban bahwa pelakunya adalah Ra yang diduga melakukan pencabulan tersebut, jadi saya melapor ke Seketaris Desa (Sekdes) Burlian, ujung-ujungnya si pelaku Ra ini tidak mengakui perbuatannya, Sekdes ini juga tidak bisa menekan si pelaku dan mendiamkan kasus ini, dan akhirnya, Sumadi pulang dari rumah Sekdes, sampai dirumah Sumadi sempat menangis, lantaran menangisi nasib anak.
Advertisement
“Ya Allah, nak kenapa nasib kamu seperti ini”.
“Jadi isteri saya ini mengatakan kepada korban Al saat peristiwa pencabulan berlangsung, kenapa tidak diangkat ketika ayah kamu menelpon, dijawab korban Al, bagaimana mau mengangkat telepon ayah, sedangkan saya dipegangi para pelaku, HP saya dimatikan para pelaku.
Setahu saya itu pelakunya hanya Ra namun belakangan tahu dari korban Al bahwa pelakunya ada 3 orang lagi, jadi berjumlah 4 orang, diduga yakni Rangga, Rizki, Ridho, Deni,” ulasnya.
Bhabinkamtibmas Wilayah Hukum Polsek Parungpanjang Guat Cooling Sistem Monitoring Patroli Ajak..
Bhabinkamtibmas Wilayah Hukum Polsek Parungpanjang Giat Cooling Sistem Sambang Ajak Jaga Kondusifitas..
Bhabinkamtibmas Wikayah Hukum Polsek Rumpin Fiat Cooling Sistem Silahturahmi Ajak Jaga Kondusifitas..
Kapolres Bogor Laksanakan Pengaturan Lalu Lintas Dan Patroli Di Berbagai Titik Rawan Kemacetan..
Polisi Ungkap Hasil Otopsi Wartawan Online yang Tewas di Hotel Jakbar



