Konflik Orangtua, Tiga Siswa Prestasi dari Keluarga Miskin di Paksa keluar ruangan saat jam pelajaran sekolah

AliansiNews.ID-Kabupaten Pandeglang, Tiga siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu dipaksa berhenti mengikuti pelajaran oleh sekolah ternama, Yakni Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Cedekia Mathlaul Anwar (SDIT ICMA) Yayasan Islamic Centre Herwansyah Kampung Kadasuluh, Desa Karyasari, Kecamatan Cikeudal, Kabupaten Pandeglang Banten.
Kisah nyata memilukan ini banyak mendapat sorotan publik, Namun juga menjadi misteri karena sejak awal ketiga siswa tersebut Gratis mengikuti pelajaran disekolah itu. Namun sejak sejak ibunda korban Defi Fitriani (tiga siswa-red) yang juga masih kerabat pemilik Yayasan tak lagi bekerja di sana biaya persekolahan tiga siswa tersebut dimunculkan yakni biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) juga dikaitkan dengan uang pembangunan, seragam, hingga buku-buku pelajaran yang jumlahnya sebesar 42 juta rupiah untuk ketiga siswa tersebut. Tentu saja uang sebesar itu tak bisa dipenuhi oleh orang tua ketiga siswa yang kesehariannya bekerja serabutan ditambah lagi beban hidup belum terbayarnya biaya kontrakan selam 3 bulan dimana keluarga itu tinggal.
Diketahui, Satu keluarga yang berkehidupan jauh dari kata cukup yakni sang ayah bernama Muhammad Farhat dan ibundanya bernama Defi Fitriani memiliki 3 orang anak bertempat tinggal di Menes, Kabupaten Pandeglang. Ketiganya anakanya dikenal menjadi siswa prestasi, yakni M. Faeyza Athalla Febrian (11), M. Farraz Athilla Ahza(10), dan M Fathan Atharva Ghazi(7), Hal dibuktikan dengan setumpuk plakat dan sertifikat penghargaan.
1.M. Faeyza Athalla Febrian Kelas 6 SD hafal 30 juz, berpredikt Mumtaz (predikat terbaik) sudah di wisuda
2.M. Farraz Athilla Ahza Kelas 5 SD hafal 30 juz gagal mengikuti jejak kakaknya namun di nonaktifkan pihak sekolah hingga gagal wisuda, Faraz juga memiliki prestasi bidang akademik di mata pelajaran Matematika
Advertisement
3.M Fathan Atharva Ghazi dari tilawatinya juga sempat dapat predikat terbaik.
Kepada AliansiNews.ID, Secara eklusif orangtua dari ketiga siswa tersebut yakni, Muhammad Farhat dan Defi Fitriani menceritakan
"Dari mana pak (lunasinya tunggakan SPP) kerja aja serabutan yah," kata Fahat.
Penghasilannya bahkan hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja.
Korban Perkosaan Calon Dokter Spesialis Jadi 3 Orang, 2 di Antaranya Pasien RSHS
Wah! Komplotan Pencuri di Serang Banten Nekat Curi Motor Polisi gegara Kesal Temannya Ditangkap..
Gercep "Wabub" Jaro Ade Tinjau Kecamatan Jasinga, Fokus pada Ketahanan Pangan dan..
Rudy Susmanto dan Jaro Ade, Bagikan Sertifikat Tanah Hunian Tetap, Setelah 100 Hari kerja...
Calon Dokter Spesialis Pemerkosa Pendamping Pasien Sempat Coba Bunuh Diri



