Ketika publik ingin "kartu merah"-kan Menkominfo Budi Arie

Akibat diretasnya Pusat Data Nasional (PDN) Sementara muncul desakan agar Menkominfo Budi Arie mundur.
Desakan mundur itu di antaranya melalui petisi yang dibuat oleh Southeast Asia Freedom of Expression Network (Safenet) sudah ditandatangani 11.006 orang dari target 15.000. Petisi ini mulai digagas pada 26 Juni 2024.
Staf Ahli Lembaga Aliansi Indonesia, Muhammad Safei, menyatakan pesimismenya bahwa Budi Arie mau mundur, karena belum adanya budaya malu di kalangan pejabat dan politisi Indonesia.
"Standar moralitas pejabat dan politisi di negeri kita memang baru sebatas itu, belum ada budaya malu. Tapi petisi itu tetap bagus untuk pendidikan buat para politisi dan pejabat agar lebih punya rasa malu," ujarnya, Sabtu (29/6/2024).
Dia berharap, kementerian teknis seperti Kominfo di pemerintahan mendatang agar dipimpin dari kalangan profesional yang kompeten.
Advertisement
"Bukan dari politisi yang keahliannya cuman omon-omon dan bikin manuver politik," pungkasnya.
Petisi Safenet di change org sebagai berikut:
"Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) mengalami serangan siber dalam bentuk ransomware sejak Senin, 17 Juni 2024 sekitar tengah malam. Tiga hari kemudian, PDNS mulai mengalami infeksi perangkat lunak berbahaya (malicious software) atau malware.
Puncaknya, PDNS mulai tidak bisa diakses sejak Kamis, 20 Juni 2024. Akibatnya, layanan publik yang menggunakan data dari PDNS pun tidak bisa diakses, termasuk layanan Imigrasi.
Cuaca Ekstrem dan Hujan Lebat Bayangi Puncak Arus Balik Hari Ini
Rem Blong Pemicu Kecelakaan Beruntun 7 Kendaraan di Tol Bawen
Ikuti Google Maps, Mobil Mewah Terjun dari Ujung Tol Krian-Gresik
Kecelakaan Beruntun 7 Kendaraan di Tol Bawen, Arus Balik Macet Parah
Mengetahui Namanya Dicatut, Desri Nago: Saya Advokat, Bukan Beking BBM Ilegal



