Keterbatasan tak halangi gadis tuna netra penghafal Al-Qur'an ini naik Haji

Dari situlah, pada 2014, Aura mulai mengikuti lomba MTQ sejak dari tingkat kecamatan, kota Binjai, hingga provinsi Sumatra Utara. Didaftarkan tahun 2011, harusnya ia berangkat tahun 2021 tetapi karena pandemi Covid akhirnya Aura baru berangkat di tahun 2024.
"Seneng sekali, karena bisa berangkat bareng mama. Sedihnya, harusnya kita berangkat bertiga, tapi Qadarullah, papa Aura meninggal Februari tahun 2020,” kata Aura saat ditanya bagaimana rasanya bisa naik haji di usia muda.
Bagi Aura, Baitullah adalah impian umat manusia. Di depan Ka’bah, perempuan berusia 21 tahun ini berdoa agar dimudahkan urusan perkuliahan, umur panjang.
Kemudian istiqomah memperdalam ilmu Quran. Hingga disegerakan ziyadah atau hafalannya.
Berbagai prestasi lomba tilawah Quran disandangnya. Tahun 2016 dan 2017, ia mengikuti lomba MTQ bagi siswa SMP dan SMA difabel dan berhasil meraih juara satu.
Advertisement
Bahkan ia pernah terpilih menjadi peserta lomba MTQ Nasional bagi disabilitas dan masuk 13 besar. Di tahun 2022 pun, Aura masih mengikuti lomba MTQ pada ajang kompetensi pedagogi muda Indonesia, dan berhasil menjadi juara dua.
Namun ia pernah juga tidak juara. “Sedih awalnya, mamah ngebujukinnya setengah mati, tapi kemudian Aura yakin kalau itu belum rezekinya, Allah belum menghendaki, jadinya legawa," ucapnya.



