Kepala Dinas PU Kab. Sukabumi Mengucapkan HARDIKNAS, Asep Japar "Bergerak Bersama Semarakan Merdeka Belajar"

Akibatnya Ki Hajar Dewantara bahkan diasingkan ke Belanda dalam kurun waktu lama dari 1913 hingga 1919. Buku Ki Hajar Dewantara dan Taman Siswa dalam Sejarah Indonesia Modern (1986) karya Abdurrachman Surjomihardjo menuliskan bahwa Ki Hajar Dewantara yang menjadi bagian dari Tiga Serangkai diasingkan ke Belanda pada 1913 karena tulisan nan menghina pemerintah kolonial.
Ki Hajar Dewantara kemudian pulang ke tanah air. Berkat usulan Sutartinah sang istrinya, Ki Hajar Dewantara mengubah perlawanan kerasnya kepada Hindia Belanda menjadi kalem dan penuh pemikiran.
Kelak, Ki Hajar Dewantara ini yang dikenal sebagai pendiri National Onderwijs Instituut Taman Siswa atau Perguruan Taman Siswa di Yogyakarta pada 3 Juli 1922 silam.
Pasca memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, Sukarno memanggil Ki Hajar Dewantara menjadi menteri Pengajaran mulai 2 September 1945.
Ki Hajar Dewantara menutup perjalanan hidup usia ke-70 tahun pada 2 April 1959 di Yogyakarta. Atas segala pencapaian serta jasa kepada negara, Ki Hajar Dewantara ditetapkan sebagai pahlawan nasional sekaligus Bapak Pendidikan Indonesia.
Advertisement
Drs Asep Japar, MM
Kepala Dinas PU Kabupaten Sukabumi


