Kapolri: Polwan Garda Terdepan Polri Raih Kepercayaan Masyarakat

Jenderal Sigit menyinggung soal reformasi kultural yang dilakukan Polri dengan dua metode, yakni rules based difinition dengan menyerap dan mendengar aspirasi masyarakat.
Kemudian value based definition dengan cara membutuhkan komitmen serta kerja keras bagi seluruh personel Polri untuk terus menanamkan nilai-nilai Tri Brata dan Catur Prasetya, saling mengingatkan satu lainnya untuk selalu berbuat kebaikan.
"Polri harus saling mengingatkan. Tidak bisa membiarkan teman kemudian berjalan tersesat dan tidak diingatkan. Anda berdosa kalau tidak mengingatkan teman-teman. Yang terlihat mulai perhatikan, tugas semua untuk saling mengingatkan dan ini untuk menjaga institusi Polri yang cintai," kata Kapolri.
Kapolri juga mengingatkan kepada polwan untuk terus memperhatikan dinamika global maupun nasional. Pada tingkat internasional, ada ancaman terjadinya krisis pangan dan energi di seluruh dunia termasuk Indonesia akibat konflik antara Rusia dengan Ukraina yang berkepanjangan.
Polwan juga harus mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan dalam bentuk kejahatan model transnational crime hingga hyper connectivity.
Advertisement
Di sisi lain, mengenai dinamika yang terjadi di dalam negeri seperti penanganan bencana alam, trauma healing hingga pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024, Kapolri menegaskan peran polwan diperlukan untuk membuat situasi tetap tenang, aman dan damai.
"Tentunya butuh sentuhan-sentuhan karena ada potensi konflik apabila ini tidak ditangani dengan baik dan ini bisa terjadi di mana-mana, dan di situlah peran cooling system dari polwan untuk bisa hadir dan kemudian memiliki peran penting untuk ikut memberikan warna terhadap hal-hal seperti ini," papar Sigit.


