Jembatan rusak parah, Pemprov Sumsel Dinilai tidak tegas terkait aturan angkutan Batu Bara.

Muba, Aliansinews.-

Warga kembali resah akibat ulah armada PT Ocean Batubara Mulya, pasalnya kendaraan batubara tersebut terlihat hampir setiap hari melintas di ruas jalan dan Jembatan Muaro Rawas desa Terusan kecamatan Sanga Desa Rabu(6/09/23). 

Salah seorang warga menuturkan, mobil Truck pengangkut batubara ini punya Astaka Dodol kurang lebih sekitar 100 mobil setiap harinya tapi lain-lain vendor, setiap mobil 11 Ton muatannya dibawa ke sungai Lilin dan ratusan truk bergerak, akibatnya Jembatan penghubung tersebut kondisinya rusak parah. Hal tersebut nampak dari lepasnya Baut-baut penyangga sisi kiri dan kanan jembatan.

Lebih lanjut ia mengatakan, Jembatan dibuat bukan untuk batubara, sudahlah suruh buat jembatan sendiri batubara ini, tidak ada manfaatnya sedikit pun untuk masyarakat kendaraan batubara yang melintas ini yang ada cuma perusak jalan, jembatan serta penghasil debu jika musim kemarau," ucapnya singkat. 

Advertisement

Menyikapi hal tersebut Ketua DPD Aliansi indonesia wilayah Sumsel. Syamsudin Djoesman. Rabu (6/9/2023) meminta Pihak Pemkab Muba untuk menindak lanjuti keluhan warga, terkait rusaknya jembatan penghubung tersebut.

Jembatan merupakan salah satu objek vital yang sangat penting bagi masyarakat. Tugas Pemerintah harus memperhatikan serta menjaga infrastruktur seperti jalan, jembatan dan Akses kesehatan." ucapnya

Aturan dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 74 Tahun 2018 tentang pencabutan Pergub Nomor 23 tahun 2011. Kendaraan pengangkut Batubara di larang menggunakan jalan raya umum, jangan sampai peraturan tersebut hanya tinggal peraturan tanpa ada sanksi dari pemerintah setempat." jelasnya. (Tri sutrisno)