Jawa Tengah di Sebut Minim Pengawasan, Sindikat Mafia BBM Bersubsidi Masih Gentayangan di Mana-mana. Salah Satu SPBU di Purworejo Tuai Sorotan

PURWOREJO - Mungkin bukanlah hal asing ditemui saat kita melihat terpampang di sebuah SPBU papan pengumuman bertulisan “SPBU TIDAK MELAYANI PEMBELIAN PERTALITE PAKAI JERIGEN”. Kemudian ada lagi di SPBU-SPBU juga ada tulisan telah tertempel pengumuman “KONSUMEN DILARANG MEMBERIKAN UANG TIPS KEPADA OPERATOR MAUPUN PEKERJA SPBU”.
Benarkah teguran dipapan pengumuman disetiap SPBU itu valid, lalu himbauan dari Pertamina itu apakah ada pengawasan khusus dan sejauh apa dalam ketegasannya. Bukankah dijaman serba canggih ini segala fasilitas dipenuhi negara, dari pembentukan Satgas BPH Migas sendiri bagaimana pula kinerja kontrol sosialnya.
Hal inipun akrab mencuat dipublik, dimana dari berbagai banyaknya kejadian diberbagai daerah yang ada, kemudian pada umumnya di Provinsi Jawa Tengah. Besar kemungkinan disebut masih lemahnya pengawasan, sehingga fenomena yang adapun seringkali ditemukan fakta berbagai penyimpangan yang ada diseputar BBM.
Zaman yang serba modern ini untuk monitoring dilapangan terringan dengan memakai CCTV, bahkan alat tersebut pasti selalu ada disetiap SPBU. Lucunya, kalau ada tindakan kriminal mulai dari rampok, maling kotak amal dimushola SPBU sampai ngutil sandal, sontak langsung viral baik dari medsos sampai publik. Bak tragedi besar dari mobil patroli sampai barisan tim lapangan penindak kejahatan langsung bagai busur bertebaran mengejar dan menguak pelaku. Tapi giliran garong eksekutif yang nyelonong secara senyap datang, lokasi SPBU tersebut begitu lengang damai sunyi bak suasana syahdu heningnya malam jum'at kliwon ditengah kuburan yang angker.
Kembali pada laptop, namun sayang pada kenyataannya terkadang yang tim lapangan temukan justru berbalik, tak jarang saat melintas di berbagai titik SPBU wilayah Jawa Tengah yang ada faktanya masih banyak SPBU melayani banyak pembelian menggunakan jerigen maupun armada modif dengan jumlah yang melebihi kapasitas.
Advertisement
Larangan membawa BBM memakai jerigen dikarenakan terbuat dari bahan yang mudah terbakar. Apalagi untuk bahan bakar seperti Premium/sejenis (Pertalite) yang cepat terbakar. Jika dibandingkan dengan bahan bakar lain yang oktannya lebih tinggi, Premium/Pertalite lebih cepat terbakar.
Temuan kali ini menyorot disalah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Trirejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Selain diduga melegalkan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar juga ada main mata dengan pihak pengawas SPBU itu sendiri.
Pantauan dilapangan beberapa waktu lalu, aksi beberapa oknum itu beraksi sekitar pukul 21.15 WIB. Dimonitor malam itu, sebuah armada jenis Kijang Panther warna hitam dengan nopol B 2800 HZ pelan tapi pede merayap memasuki lokasi SPBU tersebut.



