Jamaah Haji asal Indonesia yang wafat di tanah suci bertambah jadi 179 orang

Melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) RI melaporkan pelaksanaan ibadah haji 1445 H dalam bentuk data, mulai dari pelunasan sampai dengan jamaah haji yang meninggal dunia.
Dikutip dari laman resmi Siskohat, hingga hari ini (19/6/2024) atau hari ke-38 pelaksanaan haji 1445 H tercatat sebanyak 179 jamaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia.
Data yang dikutip pukul 15.44 WIB, 179 jamaah haji asal Indonesia meninggal dunia pada lima lokasi, yaitu Makkah, Madinah, Jeddah, Arafah, dan Mina.
Kemudian, sebagian besar jamaah yang wafat berusia lanjut (lansia) dan termasuk dalam risiko tinggi (risti). Hanya beberapa jamaah saja yang tidak termasuk dalam risti.
Sementara untuk usia, jamaah haji tertua yang meninggal dunia di Tanah Suci ialah 94 tahun dan paling muda berusia 31 tahun.
Advertisement
Jumlah ini diketahui dari data Siskohat lebih rendah (menurun) dari tahun sebelumnya (2023) yang tercatat pada hari ke-38 pelaksanaan ibadah haji sebanyak 283 jamaah meninggal dunia dari total 773 jamaah asal Indonesia yang wafat.
Faktor cuaca panas ekstrem picu kematian jamaah haji
Melansir dari Arab News, sebuah studi terbaru yang dilakukan di bawah kepemimpinan pusat penelitian dan inovasi King Faisal Specialist Hospital and Research Center (KFSHRC) menemukan bahwa suhu di Makkah, Arab Saudi mengalami peningkatan, terutama selama musim haji.
Menurut laporan Saudi Press Agency, studi yang dipublikasikan pada awal tahun dalam Journal of Travel Medicine ini bertujuan untuk menemukan hubungan antara peningkatan suhu lingkungan selama pelaksanaan haji dan tingkat infeksi dengan risiko kesehatan terkait.



