Jalan Provinsi Arah Jampang Tengah Sukabumi Butuh Perhatian Pemerintah

aliansinews.id - Sukabumi, Sejumlah ruas jalan provinsi di Kabupaten Sukabumi rusak Parah namun hingga kini masih Belum juga ada perbaikan. Hal ini sungguh sangat di sayangkan karena Jalan merupakan penopang roda perekonomian masyarakat.

Rusaknya jalan menjadi sorotan persatuan wartawan republik Indonesia PWRI Sukabumi, Salah satunya ruas jalan dari Cikembar menuju Jampang tengah atau Bojonglopang melalui pasar pangleseran.

“Kondisi jalan kerusakannya cukup parah. Tak hanya rusak, jalan menyerupai sungai saat hujan deras turun, kendaraan roda empat dan roda dua sangat kesulitan untukmelintasi jalan tersebut. dengan kondisi itu tentunya sangat menyulitkan para pengguna jalan dan tidak sedikit mengakibatkan kecelakaan, dan tidak sedikit memakan korban,”ujar Lutfi.

Ketua DPC PWRI Kabupaten Sukabumi lutfi Yahya menyoroti soal prioritas perbaikan jalan provinsi, “kenapa sampai sekarang masih belum ada realisasinya untuk perbaikan jalan,” tuturnya

Menurut dia, jalan propinsi ini adalah jalur yang sangat vital yang menghubungkan Sukabumi selatan ke Utara ataupun sebaliknya.

Advertisement

“Saya atas nama masyarakat meminta kepada unsur pemerintah terkait, baik itu pemerintah kabupaten maupun propinsi agar secepatnya merealisasikan perbaikan jalan tersebut, agar kami merasakan kenyamanan juga keselamatan,” ungkapnya.

Dirinya juga menambahkan beberapa titik sepanjang Dua kilometer utamanya Kampung Ciembe Desa pada Benghar, dan Kampung Ciarey desa Sindangresmi kecamatan Jampang Tengah sangat parah terlebih dimusim penghujan kondisinya makin parah.

“Sementara anggaran untuk pembangunan perbaikan jalan tersebut itu ada, tinggal pemangku jabatannya mau nggak memberikan perhatian khusus untuk memperperbaiki jalan tersebut,” katanya

“sementara di daerah tersebut juga banyak perusahaan tambang batu kapur, apakah merek juga punya pertanggungjawaban terhadap lingkungan juga pengelolaan, Apalagi saya sering melihat armada mobilisasi angkutan hasil tambang tersebut.Mengangkut melebihi kapasitas sesuai dengan ketentuan peraturan yang ada,” ujarnya