H. Djoni Lubis: Pancasila, Senjata Ampuh Melawan Radikalisme

Ketua Umum Aliansi Indonesia (AI) H. Djoni Lubis menggarisbawahi pesan khusus Presiden Jokowi saat mengumumkan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju pada tanggal 23 Oktober 2019 lalu.
Pesan khusus itu disebut Presiden Jokowi setidaknya sebanyak dua kali, yaitu saat mengumumkan Menteri Pertahananan (Menhan) yang dijabat oleh Prabowo Subiyanto dan Menteri Agama (Menag) yang dijabat oleh Fachrul Razi.
Fachrul Razi, purnawirawan TNI bintang empat yang juga penggagas, pendiri serta pembina AI tersebut bahkan menyatakan siap melawan radikalisme sehari setelah dilantik.
Bagi H. Djoni Lubis, pesan khusus Presiden dan pernyataan Menag itu menunjukkan dua hal, pertama bahwa radikalisme telah menjadi masalah serius di Indonesia. Kedua pemerintah serius memerangi masalah radikalisme.
Selain menyatakan dukungan terhadap keseriusan pemerintah tersebut, Ketua Umum AI juga menyampaikan saran bahwa untuk memerangi radikalisme harus melalui program kerja dan pelaksanaan yang komprehensif (menyeluruh).
Advertisement
"Pertama tentu dari pengajaran atau dakwah nilai-nilai agama itu sendiri, perlu diintensifkan dakwah yang sejuk dan moderat. Kedua dari segi pertahanan dan keamanan, deteksi dini terhadap benih-benih gerakan radikalisme, namun tetap harus mengedepankan pendekatan persuasif, bukan represif. Ketiga, pembangunan ekonomi dan pemberdayaan umat sehingga umat lebih disibukkan dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan konstruktif. Keempat penegakan hukum, karena benih radikalisme kerap muncul dari rasa ketidakpuasan terhadap penegakan hukum, penegakan keadilan dan kebenaran. Kelima dan yang ini penting dan sangat mendasar pendidikan serta pengajaran nilai-nilai kebangsaan sejak dini, terutama tentang falsafah dan ideologi bangsa yaitu Pancasila," paparnya.
Kesemua aspek itu menurut H. Djoni Lubis harus dilakukan secara terprogram dan simultan.
"Penyebab seseorang menjadi radikal itu bermacam-macam, berbeda-beda tiap individu. Ada yang karena faktor A, B, C dan seterusnya. Faktor A bisa teratasi atau dicegah melalui ini. Faktor B dengan itu, dan sebagainya," imbuhnya.
Jika hanya salah satu aspek saja yang digiatkan, sedang aspek lainnya terabaikan, upaya memerangi radikalisme tidak akan efektif.
Kota Bogor Diguncang Gempa M 4,1
Wakil Bupati Sukabumi H.Andreas Memonitoring Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palabuhanratu
DPRD Kabupaten Sukabumi Menggelar Rapat Paripurna ke-10 Pada Tahun Sidang 2025
Dedi Mulyadi Tegas Larang Penggalangan Dana di Jalan, Termasuk untuk Rumah Ibadah
Kades-Eks Kades Segarajaya Menang Banyak, Untung Miliaran dalam Kasus Pagar Laut Bekasi


