Gudang LPG yang terbakar di Denpasar diduga tempat pengoplosan gas, korban tewas kini capai 11 orang

Kepolisian Daerah (Polda) Bali mendalami kasus dugaan unsur kelalaian dari pemilik gudang LPG, sehingga menyebabkan kebakaran dan ledakan gas dalam jumlah yang besar di Jalan Cargo Taman 1, Kelurahan Ubung Kaja, Denpasar Utara pada Minggu (9/6/2024) lalu
"Penyebab sumber api dan seterusnya apakah benar ada unsur kelalaian ataukah ada hal-hal lain sedang dikembangkan oleh Polresta Denpasar bekerja sama dengan Polda Bali," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan di Denpasar, Selasa.
Dugaan gudang tersebut menjafi tempat pengoplosan gas elpiji muncul berdasarkan berbagai keterangan dari beberapa warga yang setiap hari melihat adanya truk pengangkut tabung gas elpiji keluar masuk gudang tersebut.
Apalagi pihak PT. Pertamina Patra Niaga telah memberikan pernyataan resmi bahwa gudang Liquified Petroleum Gas (LPG) yang mengalami kebakaran di Denpasar, Bali itu diduga menjadi tempat praktik pengoplosan karena bukan agen atau pangkalan resmi.
Dugaan pengoplosan gas itu menguat setelah tim Pertamina menemukan tabung gas mulai ukuran subsidi tiga kilogram, 12 kilogram dan 50 kilogram di lokasi kejadian tersebut.
Advertisement
Menanggapi hal itu, Jansen menjawab masih didalami penyidik, termasuk informasi dugaan pengoplosan masih didalami penyidik Polresta Denpasar.
Perkembangan informasi terkini, korban meninggal dunia akibat kebakaran dan ledakan gudang LPG di Jalan Cargo II, Kelurahan Ubung Kaja, Denpasar Utara pada Minggu (9/6) itu mencapai 11 orang.
Direktur Medik, Perawatan dan Penunjang RSUP Prof. Ngoerah/Sanglah Denpasar, dr. Affan Priyambodo menyatakan dua korban terbaru yang meninggal yakni Yolla Aldy Zoellyanto dan M Umar Efendi.
Menurut data pasien RSUP Prof. Ngoerah/Sanglah Denpasar, Yolla Aldy Zoellyanto meninggal dunia pada Jumat (14/6/2024) siang pukul 14.55 Wita dan Umar Efendi meninggal pada pukul 10.45 Wita.


