Gagal Calon Bintara, Tiktok Fahri F Dapat Notifikasi

BP2 Tipikor LAI : Kejadian Ini, Jadikan Momentum Perubahan Besar di Tubuh Polri
Fahri Fadillah Nur Rizki viral, kini jadi pembicaraan hangat masyarakat Indonesia, yang merasa digagalkan ketika siap menjalani pendidikan sebagai Calon Bintara Polri. Fahri mengaku mendapat ranking 35 dari 1.200 peserta seleksi, namun mendadak ia dinyatakan gagal dan digantikan oleh nama yang sebelumnya sudah tidak lolos seleksi.
Karena menuai perhatian publik, Anggota Komisi I DPR RI Hillary Brigitta Lasut terus mengawal kasus ini. Hillary juga mengunggah hasil pemeriksaan mata Fahri Fadillah, setelah Polda Metro Jaya sempat menyebut Fahri mengalami buta warna parsial, hingga tak bisa melanjutkan pendidikan.
"Ketika didiagnosa mengidap suatu penyakit, pada umumnya dokter akan menyarankan untuk mencari second opinion atau opini kedua, bisa berupa pemeriksaan ke dokter lain. Dalam kasus Fahri, salah satunya dari RS MILITER dan dari sentra mata menyatakan hasil pemeriksaan tidak buta warna. Begitu juga dengan hasil test dan hasil supervisi sebelum pengumuman kelulusan," jelas Hillary, dikutip mediaaliansiindonesia, (1/6/2022).
Kabid Dokkes PMJ, Kombes Pol Didiet Setioboedi, mengungkap bahwa bukti buku tes buta warna tersebut memang diperjualbelikan di toko alat kesehatan.
Advertisement
"Yang bersangkutan bisa lolos kenapa? Kemungkinan terbesar yang bersangkutan belajar tentang buta warna, dia menghafal, buku ini memang dijual-bebas di tempat alkes. Dia bisa belajar letak-letaknya dan melakukan pemeriksaan mendalam sekali baru ketahuan. Kemungkinan dia belajar dan menghafal di buku ini karena dari tahun ke tahun pakai buku ini," ungkap Didiet di PMJ, Jakarta, (30/5/2022).
Kabid Humas PMJ, Kombes Pol Endra Zulpan, mejelaskan Fahri gagal mengikuti pendidikan karena menderita penyakitnya buta warna parsial. Itu ditemukan saat tahap supervisi terhadap seluruh siswa berdasarkan surat keputusan dari Mabes Polri sebelum mengikuti pendidikan.
"Berdasarkan surat dari Mabes Polri sebelum pada peserta mengikuti pendidikan ada kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap pada peserta yang sudah lulus. Kemudian supervisi yang dipimpin ketua tim menyebutkan yang bersangkutan tidak memenuhi syarat dengan temuan buta warna parsial," tutur Zulpan.
Viralnya kasus ini bermula dari media sosial usai akun Instagram @jurnalisjunior mengunggah pengakuan Fahri. Dalam video tersebut Fahri mengaku awalnya dinyatakan lulus seleksi calon siswa Bintara 2021 dengan peringkat 35 dari 1.200 peserta.
"Ajudan" Kapolri yang Pukul Wartawan Minta Maaf, Ini Janji Pihak Kepolisian
Gadis Remaja Digorok Ayah Kandung di Banjarnegara, Begini Kondisinya
Sejumlah Obat Ditemukan di Kamar Hotel Tempat Wartawan Online asal Palu Tewas
IKN Dikunjungi 64 Ribu Orang Selama Libur Lebaran 2025
Ajudannya Lakukan Kekerasan dan Ancam Wartawan di Stasiun Tawang, Kapolri Minta Maaf



