Falsafah “Mikul Duwur Mendem Jero”, Dibalik Ziarah ke Makam Presiden RI Ke-2

Sedangkan “mendem jero” maknanya mengubur dalam-dalam, memaafkan semua kesalahan dan kekeliruannya, baik sebagai pribadi maupun sebagai pemimpin.
“Tidak ada manusia yang sempurna, semua memiliki kebaikan dan keburukan, semua pernah melakukan hal yang benar tapi juga pernah melakukan kesalahan,” lanjut H. Djoni Lubis.
Keburukan, kekeliruan dan kesalahan itulah yang dikubur dalam-dalam, dimaafkan sebagai sesama manusia. Karena jika keburukan dan kesalahan itu yang diingat serta dibesar-besarkan, menurutnya, hanya akan melahir hujatan-hujatan, kebencian maupun dendam.
Jika hal seperti itu terus dibiarkan maka bangsa dan negara ini hanya akan terus disibukkan dengan kecurigaan, su’uzhon (prasangka buruk) dan saling bermusuhan, yang akibat lebih jauh bisa menyebabkan disintegrasi bangsa, bisa mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Stop, sudahi sampai di situ !!! Sekali lagi, terlepas dari kesalahan-kesalahannya, jasa-jasa Pak Harto terhadap bangsa Indonesia tak bisa dipungkiri sangatlah besar. Ayo kita ambil semua yang baik untuk diteladani dan dilanjutkan, maafkan dan tinggalkan yang buruk,” ajaknya.
Advertisement
Dalam ziarah tersebut Ketua Umum didampingi oleh puteranya Rahmat Prabowo, Staf Khusus Ketua Umum AI Brigjen TNI (Purn) Siswo Meindaryanto, Staf Khusus Ketua Umum AI Agus, Perwakilan Media AI di Solo Raya Topan, serta ajudan-ajudan H. Djoni Lubis.



