Disebut netizen "kampung bandit", masyarakat Pati gelar Aksi Cinta Damai

Pasca pengeroyokan bos rental mobil asal Jakarta di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati pada Kamis (6/6/2024) lalu, Kabupaten Pati, khususnya Kecamatan Sukolilo menjadi bulan-bulanan netizen (warganet).
Sukolilo dan Pati menjadi trendinng di jagad maya, khususnya di plstform X, dengan stigma negatif seperti "kampung bandit, " kampung maling" atau "kampung penadah".
Bahkan warganet mengubah nama-nama wilayah tersebut pada peta digital dengan berbagai nama seperti "desa pembunuh", "desa penadah", "wisata bakar mobil", "tempat begal", serta nama-nama yang tak lazim lainnya.
Menanggapi kuatnya stigma negatif dari warganet, sekelompok masyarakat di Pati menggelar "Aksi Pati Cinta Damai" hingga membagikan seribu bunga mawar, Minggu (16/6)2024).
Aksi 'Pati Cinta Damai' itu digelar di Alun-alun Pati dengan menampilkan aksi teatrikal seorang wanita yang menggambarkan sejarah Pati tempo dahulu yang menjunjung tinggi nilai gotong royong, toleransi serta mengembalikan Pati sebagai daerah yang damai dan harmonis.
Advertisement
Peserta aksi, Aris Heru Prasetyo mengatakan, kegiatan kali ini merupakan salah satu upaya untuk mengubah stigma masyarakat luar daerah yang saat ini tengah menyoroti peristiwa di wilayah Sukolilo.
Dia menegaskan, bahwa pati tidak boleh dihakimi hanya berdasarkan satu peristiwa yang terjadi di satu desa tersebut.
"Bentuk keprihatinan masyarakat Kabupaten Pati yang akhir-akhir ini memborbardir di media sosial. Untuk itu kami yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Cinta Damai ingin memberi pesan, bahwa kami ini cinta damai dan kami mendukung penuh kepolisian menegakan hukum," tandasnya.
Selain aksi teatrikal, sekelompok masyarakat Pati yang lain pun juga menggelar aksi berbagi seribu bunga merah kepada masyarakat hingga polisi.


