Dinilai Merugikan, Tambang Ilegal di Bayat Klaten Dilaporkan. Bupati Turun Tangan

KLATEN – Meresahkan.. penambangan uruk jalan Tol Jogja-Solo yang berlokasi di Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Klaten akhirnya ditutup, hal itu karena dinilai merugikan Pemkab Klaten dan masyarakat pada umumnya.

Disisi lain, warga masyarakat pun dibuat geram dengan ulah lalu lalang angkutan uruk jalan tol yang membuat debu, jalan rusak, penuh lubang dan mencelakai pengguna jalan yang melintas.

Lokasi kerusakan lain juga dilokasi jalan Desa Kebon, Kecamatan Bayat yang sangat parah hingga tak tersisa lapisan aspalnya, padahal akses jalan desa dan bukan jalan kabupaten. 

Usai mendengar laporan, Bupati Sri Mulyani pun langsung turun melihat lokasi penambangan dan jalan di jalur uruk tol yang rusak parah di sejumlah lokasi.

Senada dikomentarkan Bupati, ternyata kondisinya benar-benar parah dan membahayakan masyarakat yang lewat. Sering sekali ada laporan warga yang jatuh di ruas jalan itu. Dan belum ada perbaikan seperti yang diharapkan.

Advertisement

"Saat saya tinjau lokasi tambang uruk tol di Desa Paseban, Bayat, saya minta PTSP dan DLH untuk melihat izinnya, ternyata belum lengkap jadi saya minta ditutup,’’ kata Bupati Klaten Sri Mulyani, pekan lalu.

Janjinya kepada Bupati dan sejumlah pejabat yang ikut sidak, penambang akan meratakan kawasan tersebut dan akan dibuat tempat parkir yang bisa digunakan para pengunjung makam Syech Domba.

"Sekarang menunggu realisasi kewajiban penambang yang akan membuatkan talud sepanjang gunung yang sudah mereka tambang,’’ ujarnya.

Meski sudah lama dijadikan tambang uruk, namun tak ada retribusi yang masuk ke kas Pemkab Klaten. Kerusakan akibat angkutan uruk benar-benar membuat prihatin semua pihak.