Dinamika Seputar BBM Subsidi di Sragen Jawa Tengah, Berbagai SPBU Kian Santer Menuai Sorotan. Mencuat Istilah Mafia Vs Oknum Wartawan

"Menurut saya sich semua sudah terkoordinir matang ulah celeng-celeng itu, dugaan kuat saya ya ada tangan penghubung baik dari pihak SPBU dengan Pengangsu sudah saling disinkronkan. Kan mustahil juga kalau orang awam, temuan kayak gini sebenarnya kami sudah mblenger," jelas Awi kemarin, Selasa (3/8/2023).
Beberapa kali saat digandeng narasumber warga itulah awak media juga mendapatkan kesimpulan, menurut keterangan beberapa sopir pengambil BBM bersubsidi, baik dari kendaraan jenis panther, pick up, box hingga truk yang telah di modifikasi tersebut juga ada yang menyebutkan sekedar pekerja disuruh demper bosnya, bahkan tak disangka ada yang menyebut dempernya oknum anggota TNI.
Dalam penjelasan para pemain tersebut, Awi yang berstatus salah satu Kepala Biro (Kabiro) Media di eks Soloraya ini juga menyebutkan, pada dasarnya baik dari pihak pengelola sampai pengawas/mandor SPBU sudah bekerjasama dengan para pemain sehingga dapat melakukan pengisian sampai sebanyak ribuan liter itu. Hal itu terjadi kemungkinan besar lantaran harga yang ditawarkan oleh para pemain yang cukup menggiurkan dan diatas harga umum, sehingga para pemain bebas mengambil Solar dalam jumlah yang tidak wajar setiap hari.
Lalu sorotan yang lain juga adanya dugaan pembiaran dari pihak APH setempat, dimana secara normatif titik-titik keberadaan lokasi SPBU berada diakses pinggir jalan raya dan mencolok dimata umum. Jadi hal inipun dianggap mustahil seputar transaksi BBM ilegal tidak diketahui maupun terendus petugas yang patroli.
Sedangkan, pihak SPBU sendiri seharusnya dapat lebih selektif dengan adanya potensi permainan dalam pembelian BBM bersubsidi jenis solar yang dilakukan oleh para mafia BBM, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya penyalahgunaan BBM bersubsidi. Akan tetapi, menurut Awi yang saat itu ikut menyaksikan langsung kejadian, ulah para pemain makin blak-blakan terbuka dimata khalayak umum.
Advertisement
"Seumur-umur saya, wong arep maling opo ngutil itu direwangi ngati-ati bahkan malam hari disaat sepi atau malam hari saat orang-orang terlelap tidur. Ini saya nggak mengajari lho ya, mengisi solar atau pertalite, itu jelas bondo negoro, kan haruse aksinya mengisi menunggu situasi aman dan sepi. Lha beberapa kali ini kami digandeng full seharian, lha esuk awan sore nyocrap nyocrop blak-blakan didepan umum tanpo tedeng aling-aling. Jane opo POM nggone mbahe dewe opo piye. Wes monggolah, kami dukung semua rekan-rekan kumpulkan data juga alat bukti mau ke POM, Polda dan Migas. Kami tunggu hasilnya, pokok hati-hati dan salam satu pena untuk rekan-rekan media dilapangan semua." imbuh dia.
Untuk keberimbangan berita tim awak media pun beberapa kali mengkonfirmasi juga mencoba menghubungi sosok inisial X yang disebut sebagai oknum wartawan Sragen itu via telpon seluler tidak menyambung, dichat melalui via Whatsapp juga tidak aktif. Lalu konfirmasi kepihak pengawas SPBU, nomor dan WA aktif, chat dibuka dan dibaca saja tidak ada respon jawaban apalagi kooperaktif.
(Tim)



