Dari Awak Media Hingga Praktisi Hukum Bergeliat, Topik Aksi Para Mafia BBM Ilegal eks Soloraya dan Khususnya Beberapa SPBU Akrab Jadi Isu Terseksi

SRAGEN - Topik BBM bersubsidi di wilayah eks Soloraya di beberapa titik lokasi selalu menjadi isu terseksi dalam berbagai pemberitaan media. Hal itupun pada akhirnya membuat bergeliat para praktisi hukum serta para awak media di eks Soloraya atas dugaan maraknya para pemain BBM ilegal ibarat orang sakit stadium 4 yang tak kunjung sembuh atas penyakitnya.
Disisi lain, pihak Pertamina Patra Niaga selalu mengapresiasi apabila mitra media dan APH ikut serta sinergi juga menguak soal penyalahgunaan BBM subsidi. Diantara salah satunya aturan secara jelas menerangkan BBM subsidi jenis Solar hanya bisa dipakai untuk pengguna yang diatur dalam Perpres 191/2014. Dimana khusus untuk mobil pribadi, kendaraan angkutan umum/barang, nelayan kecil, dan sebagainya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations, & CSR Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho juga meminta baik masyarakat, awak media sampai praktisi hukum segera melapor jika menemukan indikasi penyalahgunaan BBM subsidi lainnya.
“Kami mendukung upaya penegakan hukum terhadap upaya melawan hukum terhadap penggunaan BBM subsidi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan,” kata Brasto Galih Nugroho, kepada para jurnalis melalui grup WhatsApp.
Masih menguak seputar BBM itu, awak media dilapangan saat ini juga mengendus adanya dugaan penyalahgunaan dan keterlibatan pengelola di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Gemolong, Sragen dalam praktik penyelewengan BBM subsidi. Tanpa adanya kesepakatan, mustahil transaksi pemindahan solar bersubsidi dengan kendaraan modifikasi bisa berlangsung lancar.
Advertisement
Pantauan dilapangan, pelaku melakukan penyelewengan dengan cara membeli BBM subsidi ke sejumlah SPBU dengan kendaraan yang tangkinya telah dimodifikasi secara berulangkali. SPBU dipinggir jalan raya arah menuju Karanggede Boyolali tersebut diduga BBM bersubsidinya Solar atau Pertalite banyak kuotanya terkuras untuk para mafia. Tujuan distribusi SPBU dianggap tidak tepat sasaran, dan kebijakan subsidi juga disalahgunakan oleh pihak-pihak untuk kepentingan oknum.
Adapun beberapa dokumentasi yang diambil, dampak fenomena pengangsu (sebutan lokal untuk masyarakat yang membeli BBM subsidi untuk dijual kembali), terkadang menimbulkan antrian panjang diarea SPBU (hampir menggunakan pinggir badan jalan umum). Ketersediaan BBM subsidi baik Pertalite dan khususnya Solar di SPBU itu terlihat juga banyak diambil oleh pengangsu, dugaan tangki yang dimodifikasi agar volume pengisian bisa lebih besar, hingga ditemukan penggunaan fuel card oleh pengangsu yang bukan miliknya bahkan satu orang pengangsu bisa menggunakan lebih dari satu kartu kendali.
Beberapa warga dan para pengemudi truk saat dikonfirmasi, mengeluhkan soal praktik penjualan BBM Solar/Pertalite bersubsidi. Masalahnya BBM khususnya solar banyak yang dijual ke pengangsu atau tengkulak. Bahkan terkadang banyak pemilik truk yang ditolak atau alasan habis saat hendak membeli.


