Coreng dunia Pendidikan, Oknum Guru Hamili Siswi SMK Di Tangsel

Digugu lan di tiru,Jadilah sifat dan Tingkahlakumu itulah arti dari Nama Guru, namun arti Guru ini tak berlaku bagi Oknum Guru di Tangsel berinisial GM
Seorang guru di sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Tangerang Selatan, inisial GM, dilaporkan ke polisi atas dugaan menghamili siswi berusia 19 tahun.
Paman korban berinisial S (39) menceritakan awalnya keponakannya kenal dengan terduga pelaku ketika ada program renang dari sekolahnya.
"Ada program sekolah berenang bersama guru olahraganya, terus datanglah lelaki itu si teman si guru olahraga itu minta kenalan dan kenalanlah sama semua siswa. Cuma yang di-cover WA-nya hanya si korban," ujar S saat ditemui .
Setelah itu, terduga pelaku pun berkomunikasi dengan korban sampai mengajak makan. Komunikasi keduanya pun berlanjut sampai pada akhirnya korban dihamili oleh terduga pelaku.
"Kemudian berlanjut komunikasi dan modus cowok sehingga pada akhirnya mengajak makan. Namannya anak-anak diajak makan kan seneng, ditraktir. Kemungkinan korban, ada lemahnya dan sampailah kejadian itu,"
"Antara bulan November dan tahun baru. Jadi peristiwannya dua kali," tambahnya.
S mengatakan pelaku sempat melakukan pemaksaan kepada korban untuk berhubungan badan. Korban pun juga sempat melawan.
Advertisement
"Ya namanya laki-laki, modus gitu. Memang ada sedikit pembicaraan dia tadi, ada sedikit pemaksaan. Pemaksaan namanya berduaan. Dia (korban) nggak mau," tuturnya.
Atas kejadian itu, pihak keluarga korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Tangsel. Laporan tersebut tercatat dengan nomor: TBL/B/1115/VI/2023/SPKT/Polres Tangsel/Polda Metro Jaya, tertanggal 7 Juni 2023.
"Akhirnya kami sudah meminta pertanggungjawaban, tapi nggak direspons baik sampai akhirnya kami memutuskan dibawa untuk diproses hukum," tuturnya.
Sementara itu Suwarman , Ketua Forum Lembaga Indonesia Mengecam keras tindakan perbuatan asusila tersebut " Seharusnya Guru itu menjadi suri teladan bukan sebaliknya hal ini tentu mencoreng dunia pendidikan kami meminta kepada pihak kepolisian agar tidak mentolerir hal ini karena akan berdampak pada psikologis sissi yang lainnya, pihak sekolah juga harus bertanggungjawab memberikan sangsi tegas ,jangan menunggu sampai diputuskan dipengadilan , mereka bisa memberikan rekomendasi sangsi tersebut pada dinas pendidikan setempat".(Lim/A1)


