BPBAT Mesuji, Mimpi yang Makin Dekat

"Semoga keberadaan Balai Pembenihan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBAT) nanti segera berdampak pada percepatan perbaikan jalan ini," desis Sean dengan tetap mengendalikan mobil dan sesekali menolah.

Seperti diketahui, sejak Gubernur Lampung menjatuhkan pilihan untuk membangun Balai Pembenihan Budidaya Ikan Air Tawar (BPBAT) di wilayah Kabupaten Mesuji, DKP Mesuji dan Dinas Perikanan Provinsi Lampung telah melakukan beberapa kali survey di beberapa titik lokasi embung yang salah satunya adalah embung Desa Bukoposo.

Kepala DKP Mesuji , Rifriyanto mengatakan, nantinya, fungsi BPBAT ini akan menjadi sentra budidaya beberapa jenis ikan air tawar dengan kapasitas yang jauh lebih besar dari Balai Benih Ikan yang ada sekarang.

"BPBAT ini juga  adalah atensi khusus Gubernur Lampung yang juga disambut Bupati Mesuji," ucap Kadis Rifriyanto dalam sebuah kesempatan.

Pasca dilakukan beberapa kali survey itulah, KKP kemudian memberikan respon yang sama cepat dengan melakukan peninjauan ke titik-titik embung yang direkomendasikan. Tak tanggung-tanggung, peninjauan langsung dilakukan oleh
Analis Akuakultur Madya Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Ir. Ahmad Jauhari Pamungkas.

Advertisement

Setiba di embung Desa Bukoposo pasca
rombongan Kementerian dan Dinas Perikanan Provinsi Lampung keluar dari pintu tol 218, Tim Teknis Kementerian KKP segera melakukan pengambilan sample air. Sebuah Drone juga diterbangkan tepat di atas embung untuk mengambil obyek lokasi secara visual dari jarak ketinggian.

Kepala Desa Bukoposo, Syahril Anuar, yang melakukan penyambutan di lokasi, mengatakan, embung sepanjang hampir 2 kilometer ini sudah dibangun sejak 1992 dan hingga kini kondisi airnya tetap stabil dan jernih.

"Tak pernah kering meski diterpa kemarau panjang," kata Syahril Anuar.

"Airnya juga dimanfaatkan?" tanya Analis Ahmad Jauhari.