APDESI DPC Kab. Sukabumi Menggelar Audiensi Digedung DPRD

media.aliansiindonesia.id

Sukabumi, APDESI (Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia) DPC Kab. Sukabumi menggelar audiensi digedung DPRD. Audiensi tersebut dihadiri oleh Bpk. Yudha Sukmagara Ketua DPRD Kab. Sukabumi, Bpk. Paoji Nurjaman Ketua Komisi 1 DPRD beserta jajarannya, PLT. KADIS DPMD, Bpk. Boyke KABAG. Hukum, serta pengurus APDESI DPC Kab. Sukabumi, Senin (27/12/2021).

Audiensi ini masih membahas terkait PERPRES 104 Tahun 2021 tentang rincian APBN tahun anggaran 2022, dimana dalam pasala 5 ayat (4), 68% alokasi Dana Desa kewenangannya diatur oleh pusat, hal ini sangat jelas merugikan dan menganggu rencana kegiatan Pemerintahan Desa yang sudah dituangkan dalam RKP Tahun 2022 dan RPJMDes secara umum.

Maka dari itu, berdasarkan surat permohonan Audiensi APDESI DPC Kab. Sukabumi No. 24/XII/2021 yang diajukan melalui sekretariat DPRD Kab. Sukabumi direspon dengan cepat.

"Alhamdulillah surat permohonan kami dari APDESI DPC Kab. Sukabumi direspon cepat dan hari ini kami telah melaksanakan gelar audiensi pukul 15.00 wib hingga selesai dan pihak yang terkait, alhamdulillah dapat hadir,"ungkap H.Deden

Advertisement

"Adapun poin-poin penting yang disampaikan dalam audiensi yang menjadi pembahasan dan kami sampaikan, yaitu :

1. Keterkaitan dengan PERPRES 104, kami meminta DPRD dan Pemerintah Daerah Kab. Sukabumi untuk bersama sama mendorong kepada Pemerintahan Pusat untuk segera merevisi PERPRES 104 yang mana lahirnya PERPRES 104 dianggap bertentangan dengan UU No 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

2. Kami meminta PEMDA Kab. Sukabumi melalui DPRD untuk menaikkan regulasi persentase ADD dari 10% menjadi max. 15%, sehingga dengan kenaiakn ADD akan berdampak kepada bidang pemerintahan dan kesejahteraan desa diantaranya akan meningkatnya penghasilan tetap Kepala Desa, Aparatur Desa, BPD, RT/RW, Operasional desa dan yang lainnya.

3. Kami juga meminta pemerataan kegiatan desa, agar pembangunan desa itu bisa menyentuh kepada seluruh desa yang ada dikabupaten sukabumi.