Program optimalisasi lahan rawa guna mengejar peningkatan produksi pangan, diduga jadi ajang bisnis oknum ketua UPJA

Sumsel-AliansiNews.id.
Mekanisasi pertanian menjadi hal utama dalam upaya mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Advertisement
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan benih dan alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani di Muara Telang Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel).
Bantuan itu untuk optimalisasi lahan rawa guna mengejar peningkatan produksi pangan, terutama beras.
Khusus Kecamatan Muara Telang, luas lahan sawah rawa pasang surut adalah 22.511 Ha dan semuanya sudah rutin tanam sebanyak dua kali dalam setahun atau IP 200nya sudah mencapai 2% Ha dan bahkan sudah ada sebagian petani yang membiasakan tanam tiga kali dalam setahun atau IP 300.
Diketahui sebelumnya penyaluran alsintan melalui Dinas Pertanian Banyuasin bersumber dari Bantuan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian tahun 2024, pemerintah menyalurkan bantuan dalam bentuk alsintan untuk petani yang terdaftar dalam UPJA di wilayah Kecamatan Muara Telang
Bantuan alsintan berupa traktor roda 4 WD, dalam penyalurannya diduga disalurkan tidak tepat sasaran, berdasarkan kontur tanah petani biasa menggunakan Traktor Roda empat 25 HP 1380 cc 4 WD, selain efisien bobot kendaraan tergolong ringan sehingga tidak mudah terbenam pada lahan yang kondisinya berlumpur," Ucap salah seorang petani saat di temui awak media
Lanjutnya, terkait biaya sewa penggarapan lahan menggunakan alsintan milik Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Banyuasin, biaya penggarapan lahan tergolong mahal. Padahal Percepatan tanam IP 200 oleh Kementan di tahun ini, merupakan Program Pemerintah," terangnya
Saat diminta tanggapan terkait Program Optimalisasi lahan rawa di kecamatan muara telang, yang saat ini sedang berjalan.
Ketua DPD BPAN-LAI Sumsel, Syamsudin Djoesman. Kamis (14/3). Mengatakan, sasaran pembentukan UPJA adalah bagi para petani yang menjadi anggota UPJA. Adapun upah operator, biaya sewa, hingga cara pembayaran ditentukan sesuai kesepakatan bersama dengan prinsip saling menguntungkan. Sehingga di peroleh hasil usaha yang optimal," ujarnya
Di harapkan Peran UPJA dapat mempercepat pengolahan lahan, UPJA juga mampu menekan biaya pengolahan lahan hingga 90%. Sebagai perbandingan, diperlukan biaya Rp1 juta tiap 1.000 meter persegi lahan jika mengunakan cangkul. Sementara itu, hanya perlu 4 liter solar dan ongkos operator Rp50 ribu menggunakan kombinasi handtaktor dan cultivator.
Advertisement
Berdasarkan hasil investigasi Tim DPD BPAN-LAI Sumsel, terdapat dugaan bantuan alsintan itu berupa traktor roda 4 yang , dalam penyalurannya diduga disalurkan tidak tepat sasaran.
Mahalnya biaya sewa penggarapan lahan, serta adanya dugaan bisnis yang dilakukan oleh oknum Ketua UPJA terkait Penyalahgunakan anggaran hasil biaya sewa yang tidak sesuai peruntukannya, seperti, biaya perawatan dan jasa pengelola UPJA."terangnya
Terkait dengan temuan tersebut, saat ini sedang mengumpulkan bukti, sebagai bukti pelaporan Ke Kejari Banyuasin berdasarkan Pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 Undangan-Undang RI nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang RI nomor 20 tahun 2021 tentang tindak pidana korupsi Jo pasal 55 ayat (1) angka 1 KUHP.," tandasnya. ( Tri sutrisno)
Korban Perkosaan Calon Dokter Spesialis Jadi 3 Orang, 2 di Antaranya Pasien RSHS
Wah! Komplotan Pencuri di Serang Banten Nekat Curi Motor Polisi gegara Kesal Temannya Ditangkap..
Gercep "Wabub" Jaro Ade Tinjau Kecamatan Jasinga, Fokus pada Ketahanan Pangan dan..
Rudy Susmanto dan Jaro Ade, Bagikan Sertifikat Tanah Hunian Tetap, Setelah 100 Hari kerja...
Calon Dokter Spesialis Pemerkosa Pendamping Pasien Sempat Coba Bunuh Diri



