Advertisement

Keterbatasan tak halangi gadis tuna netra penghafal Al-Qur'an ini naik Haji

Keterbatasan tak halangi gadis tuna netra penghafal Al-Qur'an ini naik Haji
Foto: Aura, jemaah haji tuna netra asal Binjai. (Dok. Media Center Haji)
Advertisement
NASIONAL
Kamis, 06 Jun 2024  00:59

Meski memiliki keterbatasan penglihatan, tak membuat Aura pantang menyerah. Gadis kelahiran Binjai, 30 Mei 2003 ini akhirnya berangkat bersama sang ibu ke Tanah Suci.

"Saya mencintai Al Qur'an. Saya yakin, apa yang saya peroleh itu berkah dari Al Qur'an, saya bisa merasakannya,” kata Aura, Rabu (5/6/2024).

Advertisement

Kepada petugas, Aura menunjukkan caranya belajar menghapal Quran. Jari tangan Aura pun cekatan mencari aplikasi yang biasa dipakainya untuk hapalan Al Qur'an.

Hatam nama aplikasinya. Aplikasi tersebut cukup membantunya belajar tahfidz.

Keinginannya belajar dan menghapal Qur'an terus dipeliharanya. Kini, dia belajar secara online di Maskanul Huffadz dan sedang menyelesaikan hapalannya hingga 10 juz.

Aura mengaku kecintaannya pada Al-Qur'an dimulai sejak usia 3 tahun. Sejak bayi, dirinya sudah diperdengarkan Al Qur'an, baik pagi, siang, maupun sore hari. 

Selesai salat Shubuh, dia biasa belajar mengaji. Aura berlatih menghafal surat pendek dari an-Naas hingga al-Fiil dari neneknya.

Saat berusia lima tahun, perempuan bernama lengkap Putrie Aura Hermawan ini pun beralih belajar tilawah Qur'an. “Cara belajarnya, guru merekam suara di handphone, jadi belajar dari rekaman handphone karena dulu belum ada youtube,” ujarnya.

Satu tahun kemudian, Aura akhirnya menemukan Kak Bintang yang mengajarinya belajar Quran braile. Ia kembali lagi belajar tilawah di usia 10 tahun. 

Dari situlah, pada 2014, Aura mulai mengikuti lomba MTQ sejak dari tingkat kecamatan, kota Binjai, hingga provinsi Sumatra Utara. Didaftarkan tahun 2011, harusnya ia berangkat tahun 2021 tetapi karena pandemi Covid akhirnya Aura baru berangkat di tahun 2024. 

"Seneng sekali, karena bisa berangkat bareng mama. Sedihnya, harusnya kita berangkat bertiga, tapi Qadarullah, papa Aura meninggal Februari tahun 2020,” kata Aura saat ditanya bagaimana rasanya bisa naik haji di usia muda. 

Advertisement

Bagi Aura, Baitullah adalah impian umat manusia. Di depan Ka’bah, perempuan  berusia 21 tahun ini berdoa agar dimudahkan urusan perkuliahan, umur panjang. 

Kemudian istiqomah memperdalam ilmu Quran. Hingga disegerakan ziyadah atau hafalannya. 

Berbagai prestasi lomba tilawah Quran disandangnya. Tahun 2016 dan 2017, ia mengikuti lomba MTQ bagi siswa SMP dan SMA difabel dan berhasil meraih juara satu. 

Bahkan ia pernah terpilih menjadi peserta lomba MTQ Nasional bagi disabilitas dan masuk 13 besar. Di tahun 2022 pun, Aura masih mengikuti lomba MTQ  pada ajang kompetensi pedagogi muda Indonesia, dan berhasil menjadi juara dua.

Namun ia pernah juga tidak juara. “Sedih awalnya, mamah ngebujukinnya setengah mati, tapi kemudian Aura yakin kalau itu belum rezekinya, Allah belum menghendaki, jadinya legawa," ucapnya.

Advertisement

TAG:
#penghafal quran
#tuna netra
#haji
Berita Terkait
Rekomendasi
Selengkapnya
Formasi Indonesia Satu
Aliansi Indonesia