Heboh Aksi Bupati Grobogan Berjoget Pada Acara Bimtek, Politisi PDIP Ini Banyak yang Menyoal. Padahal Warganya Kena Bencana Banjir dan Gagal Panen

GROBOGAN — Sebuah video yang menampakkan Bupati Grobogan berjoget di salah satu hotel di DIY, viral di media sosial.
Video berdurasi kurang lebih 20 detik itu, memperlihatkan Bupati Grobogan, Sri Sumarni yang mengenakan jilbab merah tengah asik berjoget.
Advertisement
Video itu diketahui diambil di Hotel Saphir, salah satu hotel di DIY. Saat itu, Sri Sumarni disebut tengah mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) pada 16 hingga 17 Februari 2023.
Karena viral di media sosial, video itu mendapat tanggapan beragam dari warganet. Banyak yang menyoal gelagat politisi PDIP itu.
Tak sedikit warganet yang menyinggung banjir di Grobogan beberawapa waktu lalu. Banjir itu disebut membuat warga menjadi gagal panen.
“Hiburan sih boleh, tapi nggak perlu dipublish kayak gini kan! Warga daerahnya baru kena musibah, dan para pejabatnya bisaloj joget lepas dan bebas gitu tanpa beban,” kata pengguna Instagram @its.wills.
“Ayo semangat bayar pajak. Masih banyak bupati yang belum bisa joget di hotel pasca musibah,” ujar pengguna Instagram @karisma_senja.
Dilihat dari video itu, nampak Bupati Grobogan Sri Sumarni bersama sejumlah pejabat pria sedang berada di sebuah acara yang digelar di Ballroom Hotel.
Dengan mengenakan pakaian batik, bupati perempuan itu terlihat asyik berjoget bersama sejumlah pria yang disebut merupakan para kepala desa.
Hingga berita ini dimuat, belum ada klarifikasi resmi dari Bupati Grobogan Sri Sumarni terkait video viral yang memperlihatkan aksinya joget bersama sejumlah pejabat di acara Bimtek tersebut.
Sebagai informasi, Kabupaten Grobongan, Jawa Tengah, pada Januari 2023 lalu diterjang banjir bandang pascahujan deras yang melanda wilayah tersebut.
Advertisement
Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat, 47.914 warga yang berada di enam wilayah di Kecamatan Grobogan terdampak banjir, antara lain Kelurahan Grobogan, Desa Lebak, Desa Putatsari, Desa Tanggungharjo, Desa Teguhan, dan Desa Ngabenrejo.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Grobogan, peristiwa banjir itu sempat merendam 3.167 rumah warga dengan tinggi muka air bervariasi antara 20 hingga 30 centimeter.
Selain itu, bencana banjir bandang tersebut juga merusak satu jembatan penghubung antar desa serta satu tanggul jebol.
(Fajar/Bambang)


