Di Peringatan 40 Hari Meninggalnya Dul Kosim, Keluarga Minta Polda Metro Hentikan Fitnah kepada Almarhum

Peringatan 40 hari meninggalnya Dul Kosim diiringi dengan memanjatkan doa untuk almarhum yang dihadiri oleh puluhan kerabat dan tetangga yang memadati gang sempit di depan rumah kontrakan almarhum.
Advertisement
Hingga menjelang 40 hari sejak almarhum meninggal setelah dianiaya sejumlah oknum polisi dari Ditresnarkoba Polda Metro Jaya (PMJ), almarhum Dul Kosim masih dinarasikan sebagai pelaku narkoba atau terlibat jaringan narkoba oleh pihak PMJ.
Narasi yang menjurus fitnah itu sangat menyakiti perasaan keluarga dan kerabat almarhum. Mereka minta PMJ hentikan fitnah kepada almarhum Dul Kosim.
Beberapa tetangga almarhum yang ditanya oleh Media AI menyatakan tidak percaya Dul Kosim terlibat jaringan narkoba apalagi bandar, jika dilihat dari keseharian maupun rumah kontrakan almarhum yang sangat sederhana.
- Baca juga:
- Berhasil Ungkap Kasus Tewasnya Dul Kosim, Keluarga Besar Sampaikan Terima Kasih Pada Ketua Umum LAI
Sedangkan salah seorang Pengurus Lembaga Aliansi Indonesia (LAI) yang ikut hadir sangat menyesalkan masih ditudingnya Dul Kosim sebagai pelaku narkoba.
"Apapun, sesuai apa yang dikatakan oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya saat konferensi pers bahwa Dul Kosim meninggal setelah dianiaya dalam proses penyelidikan. Kata PENYELIDIKAN harus digaris bawahi, bahwa belum naik ke penyidikan dan belum ada tersangka, belum ada dua alat bukti permulaan yang cukup," tegasnya.
Dia menduga masih dinarasikannya almarhum sebagai pelaku narkoba adalah untuk menutup-nutupi fakta yang sebenarnya.
"Kuat dugaan kami almarhum adalah korban salah tangkap," tandasnya.
Sementara itu salah seorang perwakilan keluarga menyatakan bahwa keluarga masih berduka atas meninggalnya Dul Kosim 40 hari lalu.
Advertisement
Keluarga juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim Khusus LAI yang telah bekerja keras sehingga kasus hilangnya Dul Kosim, yang kemudian diketahui meninggal setelah dianiaya, bisa terungkap.
Kepada pihak PMJ keluarga menyampaikan apresiasi atas ditahannya 7 oknum pelaku, serta telah ditangkapnya AKP Suhartono yang sempat buron.
Namun keluarga meminta kepolisian memulihkan nama baik almarhum dan menghentikan fitnah bahwa Dul Kosim pelaku narkoba.
Dampak fitnah itu sangat menyakiti keluarga, terutama anak-anak almarhum yang mulai menjadi korban bullying oleh teman-temannya, dengan sebutan "anak penjahat" atau "anak bandar narkoba".
"Tolonglah Bapak Polisi. Ini ada anak-anak yang kehilangan ayahnya, ada istri yang kehilangan suaminya, ada keluarga yang kehilangan anggota keluarganya. Tolong jangan tambahi penderitaan kami dengan fitnah keji terhadap almarhum," tutupnya.
(tim)
Advertisement


