Anak Krakatau Siaga, Aktivitas Pelabuhan Merak Masih Normal

Status aktivitas Gunung Anak Krakatau atau GAK meningkat dari level II waspada menjadi level III atau siaga. Namun hal itu tidak mempengaruhi aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Merak Banten. Pasalnya, hingga Senin (25/4/2022) pukul 04.00 WIB pelayanan di Pelabuhan Merak masih terpantau normal seperti biasa.
General Manager atau GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Lutfi Permata mengaku telah menerima informasi terkait peningkatan status GAK tersebut.
Advertisement
"Iya saya sudah mendapatkan informasi terkait peningkatan status GAK," ucap Lutfi di kantornya, Minggu (24/5/2022) malam.
Lutfi mengatakan, dirinya belum bisa memberikan penjelasan terkait GAK lantaran pihaknya masih menunggu penjelasan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG.
"Tunggu besok aja karena saya juga masih menunggu penjelasan dari BMKG," ujar Lutfi.
Sementara, Kepala Badan Geologi, Eko Budi Lelono menyampaikan, peningkatan status GAK dari waspada ke siaga terhitung sejak Minggu (24/4/2022) pukul 18.00 WIB. Dalam status siaga ini masyarakat, wisatawan atau pendaki dilarang mendekati GAK dalam radius 5 Kilometer dari lokasi kawah aktif.
"Terkait hal tersebut Badan Geologi akan terus berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, BPBD Provinsi Lampung, BPBD Kabupaten Lampung Selatan, (BPBD) Kabupaten Pandeglang, dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," ucap Eko melalui keterangan tertulis, Minggu (24/4/2022).
Meski begitu, Eko mengatakan, masyarakat yang tinggal di pesisir pantai Provinsi Banten dan Lampung harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Krakatau yang akan menyebabkan tsunami, serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat.
"Terkait dengan informasi mengenai aktivitas GAK, masyarakat dapat menghubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi (022) 7272606 di Bandung Provinsi Jawa Barat atau Pos Pengamatan G. Krakatau (0254) 651449 atau 085846324506 di Pasauran, Provinsi Banten," ucap Eko.
Diinformasikan, GAK yang berada di kawasan selat sunda, Provinsi Lampung, sejak kelahiran GAK pada Juni 1927 hingga saat ini, erupsi berulang kali terjadi. GAK tumbuh semakin besar dan tinggi, pasca erupsi yang terjadi pada tanggal 22 Desember 2018.
Advertisement
Karakter letusan GAK berupa erupsi eksplosif dan erupsi efusif dengan waktu istirahat letusannya berkisar antara 1-6 tahun. Erupsi-erupsi ini menghasilkan abu vulkanik dan lontaran lava pijar serta aliran lava.
Berdasarkan pengamatan secara visual, tinggi hembusan asap selama periode 1 - 24 April 2022 dari arah Pos PGA Pasauran dan Kalianda serta dari CCTV umumnya jelas hingga tertutup kabut.
Saat cuaca cerah teramati hembusan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi kolom hembusan sekitar 25 - 3000 meter dari atas puncak GAK, dengan angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut.
Teramati letusan dengan tinggi kolom 50 - 2.000 meter dari atas puncak. Kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga kehitaman dengan dominan arah angin ke tenggara dan selatan.
Ketua PP Muhammadiyah Apresiasi Kerja Polri yang Bikin Mudik pada 2025 Lebih Lancar.
Kapolri Apresiasi Pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 Berjalan Lancar dan Aman.
Miris, Karyawan Diminta Mengundurkan Diri, PT. Unggulrejo Wasono Cicil Uang Pesangon
Formasi Indonesia Satu Dampingi Menko Pangan Saat Kunjungan ke Solo dan Bertemu Jokowi
Usai Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Pastikan PDIP Tetap di Luar Pemerintahan



