Yang 'Ngga' Suka Jokowi itu Sekitar 40 Juta Orang, Artinya Sangat Banyak
Ketua Harian Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) Andi Hakim mengungkapkan, masyarakat Indonesia yang tidak suka dan mungkin sampai membenci Presiden Jokowi itu sekitar 40 Juta orang, artinya sangat banyak.
"Itu hanya dari masyarakat yang memiliki hak pilih ya, bayangkan 40 juta itu sangat banyak. 4 kali lipat penduduk DKI Jakarta yang sekitar 10 juta jiwa. Kalau dikumpulkan jadi satu luar biasa banyaknya," kata Andi Hakim, Kamis (7/12/2023).
Namun dia menambahkan, yang suka dengan Jokowi sekitar 160 juta orang.
"Artinya jauh lebih banyak yang suka dengan Pak Jokowi," imbuhnya.
Dia menguraikan angka-angka tersebut adalah berdasarkan daftar pemilih tetap (DPT) masyarakat Indonesia yang sekitar 204 juta, serta hasil survei tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Jokowi dari berbagai lembaga survei yang mencapai angka hampir 80% (Survei LSI terbaru di angka 79,1%).
Advertisement
"Tentu saja itu hanya perkiraan secara global, bukan angka mutlak. Namun tetap perkiraan yang cukup bisa dipertanggung jawabkan sebagai sebuah gambaran," jelasnya.
Ketua Harian Pernusa itu menambahkan, setiap survei mayoritas menetapkan margin of error 2,95% yang berarti baik yang puas maupun tidak terhadap pemerintahan Jokowi bisa naik atau turun 2,95% dari hasil survei.
"Semangat yang ingin saya sampaikan adalah baik yang suka maupun tidak suka itu ada banyak dan sama-sama anak bangsa, sehingga sudah seharusnya tidak terjebak dalam polarisasi yang sangat tajam apalagi sampai mengarah ke perpecahan dan permusuhan. Kita ini saudara sebangsa setanah air semua," tegasnya.
Andi Hakim mengakui sebagai Ketua Harian Pernusa yang merupakan organ relawan Jokowi sejak 2012, dia bersama Pernusa tentu berupaya semaksimal mungkin memenangkan Prabowo-Gibran, sebagai paslon yang diasosiasikan dengan Jokowi, dalam pilpres 2024.