Warning: Kepala Desa dan Perangkat di Karanganyar Hati-hati Dalam Mengelola Tanah Bengkok

KARANGANYAR – Bupati Karanganyar Juliyatmono mewanti-wanti kepala desa yang baru dilantik maupun perangkat desa yang lolos seleksi agar berhati-hati dalam mengelola tanah bengkok. Sehingga tidak terjadi permasalahan hukum di kemudian hari.

”Kalau mau mengolah tanah bengkok untuk dikembangkan ke hal lain, harus dikembalikan dulu ke kas desa. Kemudian nanti dalam proses surat menyuratnya jangan alih fungsi, kelamaan prosesnya. Jadi nanti tolong dinas terkait juga harus bisa memberikan kelonggaran, untuk pengelolaan tanah bengkok tersebut,” terang bupati saat pembinaan kepala desa dan perangkat desa baru di Tawangmangu, Selasa (7/2/2023).

Tambahnya, pihaknya juga meminta agar kades dan perangkat desa terpilih dapat mengabdi sepenuh hati untuk kemajuan desa. Sebab para kades dan perangkat desa menjadi perpanjangan tangan pemerintah kabupaten (pemkab) dalam mengaplikasikan program-program kerja yang dituangkan dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

”Niatkanlah semua ini untuk pengabdian demi kemajuan desa khususnya dan kabupaten karanganyar umumnya. Terus bersinergi dan berdayakan perangkat desa yang melek teknologi untuk kemajuan daerah masing-masing,” tegasnya.

Sebagai kades dan perangkat desa, lanjut bupati, harus memberi teladan dan mengayomi masyarakatnya. Para kades dan perangkat desa diminta mengedepankan transparansi dalam penggunaan anggaran dan melayani masyarakat.

Advertisement

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Kabupaten Karanganyar Sundoro Budi Karyanto mengungkapkan, pembinaan dan bimbingan teknis ini diikuti 16 kepala desa dan 61 perangkat desa hasil seleksi tahun lalu.

”Kegiatan ini tidak lain agar kepala desa dan perangkat desa dapat menjalankan tata kelola pemerintah desa yang baik dan lancar. Mendapat pengetahuan tambahan sehingga pembangunan di desa masing-masing terus berkembang dan maju,” tandasnya. (ras/ton)

Editor: Awi