Tilap Duit Arisan, 4 Admin di Sragen Mengambil Langkah Jalur Hukum. Kerugian Mencapai Ratusan Juta
Para admin arisan online via group WA, SG (22) warga Jono Tanon, FB (22) warga Gading Tanon, MD (23) warga Bonagung Tanon, RT (25) warga Jeruk Miri Kabupaten Sragen. Foto: dok/istimewa
SRAGEN - Diduga lakukan praktik penipuan menggelapkan duit arisan online via WA, 4 orang admin yang didampingi kuasanya dari lembaga negara BPAN LAI Sragen kini melaporkan member atau peserta arisan kekepolisian dan alami kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah.
E warga Plupuh diduga tidak menepati setoran uang peserta arisan hingga menumpuk pada akhirnya membebani pihak admin dan menggelapkan uang setoran admin yang dibawanya.
Hal itu bermula dimana sekumpulan rekan-rekan sendiri yaitu memulai mengajak arisan melalui group WA secara kesepakatan bersama.
Ajakan para admin diantaranya SG (22) warga Jono Tanon, FB (22) warga Gading Tanon, MD (23) warga Bonagung Tanon, RT (25) warga Jeruk Miri Kabupaten Sragen disambut baik para teman-temannya atau para peserta. Arisan dikocok dalam waktu relatif dalam satu kali putaran. Tiap anggota arisan bisa menyetor hingga di kisaran Rp 1 jutaan.
Advertisement
Arisan group WA membuat teman-teman admin ramai-ramai ikut. Mereka menyetor lewat transfer. Dari kronologi kasus yang dilaporkan, awalnya, E proses lancar hingga akhirnya mulai macet. Selidik punya selidik, uang yang terkumpul tidak ditransfer ulang ke peserta yang mendapat arisan, tapi malah masuk kantong pribadi yang akhirnya membebani para admin.
"Dihitung-hitung, uang arisan yang digelapkan masuk ke pundi-pundinya mencapai Rp 400 juta dari kami 4 admin. E selaku peserta kemudian kami polisikan dengan sebelumnya kami memberikan kuasa pada pihak BPAN LAI Sragen. Saya mengaku menyesal perbuatan E yang tidak berterima kasih malah menipu uang kami, serta berjanji mengembalikan tapi tidak pernah ada kejelasan," ungkap SG warga Jono Tanon.
Salah satu admin yang lain FB warga Gading juga menyatakan, dalam menjalankan arisan, membuka arisan dengan pembayaran menurun dengan besaran jumlah atau get/lis yang berbeda-beda. Di awal, E dalam menjalankan arisan ataupun investasi berjalan dengan lancar, sehingga member yang mengikuti arisan maupun investasi juga admin merasa yakin dan percaya tidak akan terjadi permasalahan.
"Namun itu merupakan modus yang dilakukan oleh E untuk meyakinkan para admin dapat mengikuti kembali arisan maupun investasi sehingga member yang sudah pernah ikut ataupun yang baru akan ikut tertarik lagi untuk mengikuti arisan maupun investasi tersebut dan setelah member melakukan pembayaran yang pertama atau pembayaran di awal maka yang akan mendapatkan arisan tersebut adalah owner dalam hal ini adalah E tidak pernah lagi melanjutkan arisan maupun investasi tersebut disetoran berikutnya," ujarnya.