Tersandung Soal Perlendiran, Perangkat Desa di Sukoharjo Terancam Dipecat. Kabarnya Baru Desa Setempat Saja Ada Beberapa Wanita selingkuhan
SUKOHARJO - Aksi tukar lendir belakangan heboh terdengar ditengah warga khususnya di Pemerintahan Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Semestinya aib kini pun viral dan menghebohkan publik dan warga masyarakat.
Seorang perangkat desa yang menjabat sebagai Kepala Seksi Kesejahteraan Masyarakat (Kasi Kesra) berinisial G disebut tukang demenan atau selingkuh, ironisnya skandal perlendiran itu info warga juga menjalin dengan beberapa perempuan desa setempat.
Dikarenakan kabar mencuat, akhirnya kemarin sejumlah puluhan warga menggeruduk Balai Desa Dalangan, Tawangsari, untuk menuntut pelaku yakni perangkat desa yang diduga kedapatan selingkuh itu, Senin (16/10/2023).
Warga atau massa yang hadir juga tampak membawa sejumlah spanduk sindiran atas perbuatan G. Sejumlah warga yang geram itu turut membawa pengeras suara hingga mengendarai motor berknalpot brong dalam aksi unjuk rasa itu.
Pantauan dilokasi terdapat beberapa spanduk dengan tulisan dari cat semprot mengiringi aksi masa. Di antaranya “Penyakit masyarakat pecat/mundur paksa!” “Turunkan G*** Perangkat Mesum.”
Advertisement
Akhirnya informasi ini tercium ke publik, sejumlah ibu-ibu juga ikut melakukan aksi merayu menyindir pria perangkat desa tersebut. G diduga melakukan aksi perselingkuhan dengan memberikan iming-iming pada beberapa korbannya dalam modusnya.
Karena kantor Pemdes digeruduk, akhirnya pihak pemerintahan bersama BPD serta tokoh masyarakat menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kecamatan dan kesimpulannya untuk menelusuri masalah tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kades Dalangan, Bagyo Slameto, mengatakan oknum perangkat desa tersebut telah menjabat selama hampir 20 tahun. Menurutnya pemerintah desa sudah berkonsultasi ke Pemerintah Kabupaten Sukoharjo untuk mengeluarkan atau memecat oknum tersebut dari jabatan perangkat desa.
"Pemberhentian sementara belum dilakukan. Mungkin 3-4 hari akan kami berikan surat pemberhentian sementara. Kemarin dua hari yang bersangkutan masuk, sekarang tidak," ungkapnya.