Terkait proyek Ngasinan dan Gunung Butak, Kabid SDA PUPR Purworejo angkat bicara

Foto: Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Muhammad Ngadnan.
Minggu, 28 Jul 2024  18:37

PURWOREJO - Terkait dengan adanya pemberitaan yang telah santer beredar, beberapa hari yang lalu, terkait pengerjaan Proyek pekerjaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Di Ngasinan dan rehabilitasi jaringan irigasi D.i Gunung Butak yang berlokasi di Desa Hargorojo, Kec. Bagelen, Purworejo, Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Muhammad Ngadnan, sangat berterima kasih dan sangat senang.

"Karena dengan adanya hal semacam pemberitaan ini, ini akan menjadi tolak ukur juga sekaligus sebagai pembenahan/koreksi kami untuk dimasa datang, untuk membenahi  pengerjaan berikutnya. Secara pribadi ini baik menjadikan evaluasi/pembenahan bagi kami," tegas Muhammad Ngadnan.

Dalam penjelasannya Muhammad Ngadnan memberikan tanggapan mengenai dugaan CV Widya Putra selaku penyedia jasa, yang mana di duga telah melanggar Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan tidak sesuai dengan RAB (Rencana Anggaran Biaya).

"Kami sampaikan terkait dengan pekerjaan pasangan pondasi, pada prinsipnya pelaksanaan pekerjaan sudah melaksanakan sesuai dengan ketentuan yaitu memompa atau menguras air yang ada di dalam galian pondasi itu," kata Kabid SDA Dinas PUPR Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Muhammad Ngadnan, Sabtu (27/07/2024).

Lebih lanjut, Kabid SDA menjelaskan, bahwa sebenarnya saat pekerjaan pondasi yang ada di sayap kiri tersebut dikerjakan, beberapa hari sebelumnya terjadi genangan air yang ada di lokasi tersebut, pekerjaan pondasi lapis bawah atau bagian bawah ini sudah dikerjakan.

Advertisement

"Genangan dikarenakan perpindahan pompa, jadi pompa yang digunakan untuk menyedot air yang ada di dalam galian itu dipindahkan.disisi sebelah barat yang tadinya di sisi sebelah timur. Kemudian dipindah ke barat, ketika proses pemindahan ini karena mata air atau sumber air yang ada di sungai ini cukup lumayan besar sehingga genangan air ini terjadi akan tetapi ketika pompa ini sudah siap atau ada di posisi barat penyedia jasa ini melakukan penyedotan dan pompa yang berfungsi dengan baik, artinya genangan air itu bisa diatasi," jelasnya.

Soal pemasangan batu yang menggunakan batu tersedia itu karena bangunan lama yang ada di lokasi tersebut terdapat bronjong, dan bronjong eksisting yang menjadi dasar sepanjang kurang lebihi 22 meter dengan ketinggian kurang lebih 1,5 meter dengan lebar 2 sampai 3 meter.

"Jadi jelas ketika pembongkaran bangunan bronjong sudah ada batu yang tersedia.oleh bangunan lama dari hasil bongkaran. Ketika ada batu yang dihasilkan dari bongkaran tersebut maka kami hitung kembali bahwa batu itu bisa digunakan, artinya yang digunakan itu bukan batu yang ada di sungai tapi batu hasil bongkaran dari bangunan lama dan itu memang kondisi batunya masih bagus dan bisa digunakan," jelasnya.

Kabid SDA tegaskan, terkait penggunaan K3 saat melaksanakan pekerjaan, dirinya selalu menyampaikan ke penyedia jasa bahwa di dalam pelaksanaan pekerjaan ini harus mengutamakan k3 terkait dengan keselamatan konstruksi para pekerja.

Berita Terkait