Presiden Jokowi: Jika SDM Tidak Disiapkan, Indonesia Akan Ditinggalkan

 
Rabu, 21 Ags 2019  16:38

Dengan mengenakan busana adat Bali, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Tahun 2019 yang digelar di The Westin Resort Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (20/8) malam.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengemukakan, setelah lima tahun terakhir pemerintah fokus membangun infrastruktur, pada lima tahun ke depan yang merupakan periode kedua kepemimpinannya, pemerintah ingin membangun sumber daya manusia(SDM).

“Pembangunan SDM tersebut akan dimulai dari tahapan awal sejak bayi di dalam kandungan, dengan memperhatikan gizi dan nutrisinya. Dengan demikian, diharapkan angka bayi yang mengalami stunting atau kekerdilan bisa terus ditekan,” kata Presiden.

Pada 2015 lalu, lanjut Presiden Jokowi, angka stunting kita masih pada angka 38 (persen), tinggi sekali. Meskipun lima tahun ini sudah turun menjadi 30 (persen), tapi juga masih angka yang tinggi.

“Jangan bermimpi kita bisa bersaing dengan negara-negara lain, kalau angka stunting ini tidak bisa perkecil, akan sangat sulit,” jelas Kepala Negara.

Advertisement

Kepala Negara mengidentifikasi, skill dan kemampuan yang dibutuhkan di masa kini dan masa yang akan datang sudah berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Jenis-jenis pekerjaan baru juga akan banyak bermunculan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ia menunjuk contoh, kemungkinan yang namanya sopir itu bisa hilang nanti. Pekerjaan pengemudi itu bisa hilang karena akan muncul autonomous vehicle. Mobil ke mana-mana sendiri, enggak ada yang nyetir. Bus mau ke mana juga sendiri, enggak ada yang nyetir, semua sudah diprogram semuanya.

“Dan ini sudah ada, bukan akan. Hati-hati mengenai hal-hal seperti ini,” terang Kepala Negara.

Jika sumber daya manusia Indonesia tidak disiapkan untuk menghadapi perubahan-perubahan tersebut, menurut Presiden Jokowi, bukan tidak mungkin Indonesia akan ditinggalkan oleh negara-negara lain.

Berita Terkait