Persoalan Abrasi di Sukoharjo Dinilai Lambat, Satu Rumah Warga Hancur Penghuni Mengungsi. Bupati dan DPRD Jengkel Kinerja BBWSBS

Foto: Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi mengecek rumah Untari, warga Desa Desa Dalangan, Kecamatan Tawansgari, Kabupaten Sukoharjo, yang hancur akibat abrasi Sungai Bengawan Solo, Selasa (7/3/2023). (Dok)
Rabu, 08 Mar 2023  02:35

SUKOHARJO - Terkait persoalan abrasi di Sungai Bengawan Solo tak kunjung mendapat penanganan dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Dampaknya, satu rumah warga Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, hancur dan penghuninya mengungsi.

Sementara rumah milik Untari yang rusak berat ditinjau Bupati Sukoharjo Etik Suryani, Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi, dan sejumlah pejabat Pemkab Sukoharjo, Selasa (7/3/2023).

Disisi lain, Bupati Etik langsung menghubungi pihak BBWSBS agar datang langsung ke lokasi dan melakukan tindakan nyata.

“Kami itu sudah capek sekali terkait persoalan abrasi Sungai Bengawan Solo. Itu membuat warga kami menderita seperti ini. Sudah berkali-kali mengirim surat, audensi, komunikasi dengan BBWSBS, tetapi tidak ada respons,” tegas bupati.

Kemudian soal kerusakan rumah akibat abrasi Sungai Bengawan Solo juga pernah terjadi di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Tapi sayang, penanganan dari BBWSBS belum jelas.

Advertisement

“Maksud kami, BBWSBS itu melihat langsung ke lokasi lalu melakukan tindakan. Lha ini sejak dulu sama sekali tidak ditangani. Kalau memang bisa (menangani), katakan bisa. Kalau tidak bisa, kami akan lapor ke pusat berbekal keterangan dari BBWSBS,” ujar bupati nampak kesal.

Kemudian setelah menunggu beberapa saat, datang petugas BBWSBS, Namun hanya perwakilan petugas. Itu membuat bupati Sukoharjo makin jengkel.

Apalagi salah seorang perwakilan BBWSBS yang datang masih mengenakan kostum layaknya menghadiri resepsi hajatan.

“Sebenarnya saya berharap pimpinan BBWSBS yang datang ke sini. Jadi bisa paham betul persoalannya. Tolong mbak, sampaikan pada pimpinan jenengan (Anda) agar melakukan tindakan. Kasihan warga kami harus menderita seperti ini,” beber bupati.

Berita Terkait