Pernusa: Waspadai Pihak-Pihak yang Mendeligitimasi Pemilu dan Tidak Terima Kalah di Pilpres

 
Kamis, 15 Feb 2024  00:00

Dia menambahkan, "Saat ini banyak orang yang mengatasnamakan aktifis, civitas akademika, pakar ini, pakar itu. Seolah-olah obyektif, netral, tapi setelah ditelusuri ternyata partisan juga."

Demokrasi, menurut Andi, memang memberi ruang sangat luas untuk kebebasan berpendapat dan berekspresi.

"Sayangnya kerap dipergunakan untuk memaksakan kehendak. Padahal demokrasi itu bukan hanya soal menuntut hak, tapi juga kewajiban. Salah satu kewajiban itu adalah menghormati hak 80-an persen rakyat Indonesia yang percaya pada Pak Jokowi dan pemerintahannya," pungkas Andi Hakim. (*)

Advertisement

Berita Terkait