Pernusa: Waspadai Pihak-Pihak yang Mendeligitimasi Pemilu dan Tidak Terima Kalah di Pilpres
Meskipun pemenang pilpres sepenuhnya menjadi kewenangan KPU untuk mengumumkan secara resmi setelah selesai rekapitulasi suara, namun hasil Pilpres 2024 ini telah diketahui melalui quick count (QC) berbagai lembaga survei, dan Prabowo-Gibran menang satu putaran, dengan perolehan suara di kisaran 56-60%.
"Serendah-rendahnya pasangan 02 memperoleh 53% suara nantinya, ini kalau pakai sudut pandang prediksi pesimis. Kalau optimis bisa 60% lebih sedikit," demikian disampaikan Ketua Harian Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) Andi Hakim saat dimintai tanggapan terkait hasil QC berbagai lembaga survei, Rabu (14/2/2024).
Terkait kemenangan Prabowo-Gibran dalam satu putaran itu, menurutnya yang perlu diwaspadai adalah upaya untuk mendeligitamasi pemilu, khususnya pilpres, dan pihak yang tidak terima kalah.
"Kalau tidak terima kalah lalu menempuh cara-cara yang dibenarkan seperti melakukan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi) atau melakukan aksi unjuk rasa, saya kira tetap harus dihormati sebagai hak setiap warga negara di alam demokrasi ya," kata.
Yang bisa berbahaya dan harus diwaspadai adalah upaya untuk mendeligitimasi pemilu dan juga mendeligitimasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Advertisement
"Sejak putusan MK yang memperbolehkan Mas Gibran maju menjadi cawapres, tak henti serangan dan upaya untuk menurunkan kepercayaan terhadap pemerintah, untuk mendeligitimasi bahkan hingga pemakzulan Pak Jokowi," jelasnya.
Andi menyebut berbagai upaya itu dilakukan secara sistematis dan massif, melalui narasi-narasi pemilu curang, aparat tidak netral, klaim diintimidasi, dan sebagainya.
Yang paling mendapat sorotan dari Andi Hakim adalah gelombang kritik terhadap Jokowi mengatasnamakan civitas akademika menjelang berakhirnya masa kampanye.
"Dan puncaknya tentu saja film 'Dirty Vote' yang dirilis di hari pertama masa tenang kampanye itu. Apakah itu semua suatu kebetulan? Saya rasa tidak butuh kecerdasan tingkat tinggi untuk faham bahwa hal-hal itu merupakan rangkaian upaya yang dilakukan secara sistematis," ujarnya.