OPINI: “Antara Petarung Dengan Pecundang Sejati”
Keluarga besar (Badan Penelitian Aset Negara) BPAN LAI Sragen Jawa Tengah. Foto: dok/istimewa
SRAGEN – Seringkali kita dihadapkan oleh 2 pilihan yang sulit tetapi harus diambil salah satunya, karena jika berada di tengah-tengah sama saja sebagai Manusia Munafik melihat kebodohan tetapi hanya diam seribu bahasa sehingga rasa gelisah di hati semakin memuncak untuk berbuat sesuatu.
Oleh karena itu jika kita hidup tetap menjadi Pecundang jangan harap akan mendapatkan kehidupan yang di impikan selama ini, kata siapa mencari jalan aman itu baik, padahal kadang kala rasa aman itu hanya kita yang rasakan dan kita pula yang kita ciptakan.
Seorang Pecundang akan terus menjadi manusia berbahaya bagi sekitarnya karena cuma ingin enak sendiri tanpa ada sesuatu yang telah diperbuat, makanya kadangkala jika sudah di Cap sebagai “Pecundang Sejati” dan orang sekitar akan meremehkan dan jangan harap akan banyak teman yang ada di samping saat orang tersebut butuh bantuan.
Seorang Petarung memang awalnya selalu menjadi musuh bersama manusia-manusia perusak, karena biasanya jika Petarung tersebut sudah berani mengusik ketentraman para Penguasa yang bertindak sewenang-wenang sedikit banyak kebenaran akan muncul dan bisa dipastikan Petarung tersebut akan bertambah kekuatannya juga bertambah pendukung yang berasal dari orang-orang yang selama ini lemah untuk melawan.
Advertisement
Ingat filosofi Sapu Lidi, jika hanya 1 batang tidak berguna sama sekali dan sangat lemah juga mudah di patahkan, tetapi jika semua batang disatukan dan di ikat dengan erat akan menjadi suatu kekuatan yang berguna dan bisa membersihkan kotoran-kotoran yang selama ini berada di sekitar.
Melalui tulisan ini minimal kita bisa membagikan terkait kebenaran dan pengetahuan yang di miliki sehingga jika ada pembaca yang membutuhkan bisa berguna dan jangan takut untuk menjadi Petarung, karena mungkin sekarang akan dibenci banyak pihak tetapi ingatlah suatu saat nanti jika kita bertarung demi kebenaran maka para pembenci itu akan malu dan pelan-pelan menjadi lemah karena biasanya antara Pecundang dan seorang Petarung mudah dibedakan.
Keturunan yang berasal dari keluarga Petarung akan melahirkan generasi-generasi EMAS yang bisa dibanggakan di kemudian hari, sehingga akan berguna bagi orang banyak. Tetapi keturunan yang berasal dari keluarga Pecundang akan tetap rendah hidupnya, maka tidak heran banyak sekali manusia-manusia hina yang bangga memiliki segalanya tetapi tidak pernah sedikitpun berjuang untuk orang sekitar dan hanya mengharapkan belas kasihan orang lain juga memperkaya diri sendiri.
Semisal, keluarga KORUPTOR termasuk ke dalam dalam kategori manusia Pecundang, makanya tidak heran pengikutnya akan terus merusak tatanan baik dalam masyarakat dan suka memecah belah rasa kesatuan karena mereka takut rasa nyaman di atas penderitaan rakyat yang berakhir dengan tragis .