Mundurnya Maruarar Sirait dari PDIP Jadi Pukulan dan akan Berdampak Serius Terhadap Pilpres

Foto: Maruarar Sirait bertemu Jokowi sebelum mengundurkan diri dari PDIP. (Dok. instagram @maruararsirait)
Selasa, 16 Jan 2024  20:56

Maruarar Sirait yang mengundurkan diri dari PDIP dan terang-terangan menyatakan bahwa ia hengkang dari PDI-P karena mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo, dinilai menjadi pukulan untuk PDIP dan akan berdampak serius terhadap Pemilu mendatang, khususnya Pilpres.

"Memang dia saat ini tidak memiliki posisi di DPP PDIP, namun dengan catatan dia sudah menjadi kader PDIP sejak tahun 1999, pernah menduduki Ketua Bidang Pemuda DPP PDIP dan statusnya sebagai putera mendiang Sabam Sirait politisi senior di PDIP, dia cukup mengakar lah," demikian disampaikan Ketua Bidang Media dan Informasi Pernusa, Muhammad Safei.

Maruarar, menurut Safei, tentunya juga membawa gerbong yang akan cukup berpengaruh dalam pemilu mendatang, khususnya pilpres. Dampak psikisnya terhadap konstituen PDIP maupun capres yang didukung akan cukup luas.

"Meskipun tidak terang-terangan mendukung capres yang mana, namun dengan pernyataan mengikuti langkah politik Jokowi, kita sama-sama faham arah dukungannya dalam pilpres ke pasangan Prabowo-Gibran," imbuhnya.

Apalagi sebelum mengajulan pengunduran diri, Ara terlebih dahulu bertemu Jokowi.

Advertisement

"Jika membawa gerbongnya, saya yakin itu akan menjadi faktor yang menambah peluang Prabowo-Gibran menang sekali putaran," tegasnya.

Mundurnya Maruarar setelah sebelumnya Budiman Sujatmiko, kata Safei, juga merupakan sinyal adanya pihak-pihak yang gerah dengan situasi internal PDIP.

"Bu Mega itu sudah terlalu lama menjadi Ketua Umum PDIP, sampai dengan HUT PDIP kemarin dari pidatonya belum menunjukkan beliau makin bijak dan komunikasi politiknya makin baik, justru sebaliknya menunjukkan egonya yang makin kental dan komunikasi politik yang tetep aja buruk. Menurut saya seperti itu," jelasnya.

Dengan ego yang masih kental, kata Safei, bisa jadi banyak pihak-pihak yang tidak lagi sejalan terutama mereka yang di pinggiran atau terpinggirkan.

Berita Terkait