Modus Penyalahgunaan BBM Subsidi eks Soloraya Banyak di Temukan, Awi Sragen: Aparat Banyak Kecolongan Aksi Para Mafia Lendir Hitam Itu
Aktivis Sragen sekaligus Wartawan Soloraya, Awi atau yang biasa disapa Boeng Awi, pasca rapat koordinasi internal bersama tim investigasi, beberapa waktu lalu pada akhirnya angkat bicara terkait seputar permainan dibalik lendir hitam para mafia itu.
Dibeberkannya dia menyebut bahwa pihak aparat banyak yang kecolongan dengan aksi mereka, karena sistem yang diterapkan sudah berstruktur dan terkoordinir. Namun tidak menutup kemungkinan banyak yang bersuit bahwa mereka asyik melenggang kangkung karena adanya backing serta oknum-oknum yang telah terkondisikan.
Seperti diketahui, menilai lonjakan industri makro serta kebutuhan infrastruktur jalan memang kerap menggunakan solar bersubsidi. Disinilah tercium para pebisnis memainkan deal-dealan dengan para pelaku usaha ilegal solar bersubsidi. Prensentasi pemain BBM subidi ada yang Pertalite dan Solar, namun lebih terbanyak pada solarnya.
Soal motif perampokan terselubung yang sering ditemui dilapangan, aksi para mafia lendir hitam atau solar itu motifnya yakni menyedot BBM Solar bersubsidi dari SPBU atau POM bensin. Untuk mengelabuhi mata umum, mereka memodif atau merakit armada kendaraan roda 4 mereka, bahkan juga memakai armada roda 6 hingga roda 8 nya dengan tabung besar yang memuat lebih dari 600 liter, bahkan sampai 8 ton.
“Investigasi tim kami melaporkan kendaraan para pelaku perampok solar bersubsidi di modifikasi menggunakan tabung besar di dalam kendaraannya, mereka merakitnya, sehingga kalau dilihat kasat mata tak mencurigakan, akan tetapi dalam pengisian di POM Bensin jika kita amati normalnya kendaraan roda 4 mengisi lebih dari 5 menit. Begitu juga kendaraan yang roda 6 dan roda 8." jelasnya.
Advertisement
Dia juga membeberkan, temuan soal aksi mafia baik dari para pengangsu hingga penimbun BBM bersubsidi itu atas penelusuran dari tim investigasi dan laporan kelompoknya dilapangan, kemudian didukung hasil pengumpulan data, dokumentasi dan bukti lainnya secara kongkrit dan valid.
Alhasil terkuak bahwasanya aksi para mafia BBM itu hingga sekarang dipastikan masih bergerak senyap diberbagai SPBU khususnya di wilayah eks Soloraya.
Awi yang menyebut kelompok mereka dengan sebutan kata banyolan "Mafia Lendir Hitam" itu juga membeberkan, perihal daerah-daerah yang masih aktif menjadi ajang sepak terjang mereka. Dia pun menyebut pada dasarnya setiap per Kabupaten di eks Soloraya dipastikan masih terdapat adanya aktivitas para pemain lendir hitam itu.
"Kalau dulu terbeken bak pasar malam aksi para mafia lendir hitam banyak ditemukan di Sragen dan Sukoharjo, tapi sekarang ini Sragen sudah banyak yang tiarap. Namun area sepanjang jalan Sukoharjo sampai Wonogiri masih termasuk banyak pemain. Jika Solo dan Karanganyar sedikit, kemudian jika di Klaten dan Boyolali sepertinya masih banyak yang bermain. Monggo, kami siap kuak secara bla bla bla jika ditindak tegas. Apabila hal ini dibiarkan ugal-ugalan terus menerus tak terkendali jelas merugikan besar., “ulasnya.