Mengenal 'Brain Cipher', ransomware yang lumpuhkan Pusat Data Nasional
Foto: Ilustrasi.
Selasa, 25 Jun 2024 17:27
Untuk membayar tebusan, korbannya diberi ID enkripsi untuk dimasukkan ke dalam situs mereka di dark web.
Symantec menduga mereka menggunakan taktik yang biasa dipakai, termasuk melalui initial access brokers (IAB) dan phishing.
Mereka mengeksploitasi celah yang ada di aplikasi untuk publik, atau menjebol Remote Desktop Protocol (RDP).
Advertisement
Berita Terkait
Terkini
Jumat, 18 Apr 2025 17:36
Jumat, 18 Apr 2025 15:08
Jumat, 18 Apr 2025 15:01
Jumat, 18 Apr 2025 14:59