Mengenal 'Brain Cipher', ransomware yang lumpuhkan Pusat Data Nasional

Foto: Ilustrasi.
Selasa, 25 Jun 2024  17:27

Untuk membayar tebusan, korbannya diberi ID enkripsi untuk dimasukkan ke dalam situs mereka di dark web.

Symantec menduga mereka menggunakan taktik yang biasa dipakai, termasuk melalui initial access brokers (IAB) dan phishing.

Mereka mengeksploitasi celah yang ada di aplikasi untuk publik, atau menjebol Remote Desktop Protocol (RDP).

Advertisement

Berita Terkait