Membangun (ulang) Modal Politik, Yang Tersembunyi di Balik Upaya Menggugat Hasil Pilpres

 
Rabu, 21 Feb 2024  15:49

Semakin kencang teriaknya, diharapkan nilai tawar (bargainingnya) juga tinggi, upaya merangkulnya semakin erat. Apalagi jika memiliki gerbong parpol atau basis massa dalam jumlah besar.

Lalu bagaimana dengan yang ketiga yaitu membangun (ulang) modal politik? Nah ini sebenarnya yang paling menarik dan luput dari perhatian banyak pengamat. Kemungkinan ini cukup besar bagi pihak-pihak yang bersiap menjadi oposisi dan kemungkinan maju lagi di pilpres tahun 2029.

Bagi Anies Baswedan dan PKS yang selama ini memang diposisikan atau memposisikan diri sebagai oposisi, membangun (ulang) modal politik lebih untuk memaintain konstituennya, dengan -seolah-olah- terus melakukan perlawanan termasuk menggugat pilpres dengan narasi kecurangan.

Namun bagi capres 03 Ganjar Pranowo dan PDIP ini seperti benar-benar membangun ulang modal politik mereka. Terutama Ganjar yang sudah pasti menjadi pihak yang paling babak belur. Reputasi politiknya benar-benar hancur. Ganjar dikenal publik diendorse oleh Jokowi dan digadang-gadang sebagai penerus Jokowi, dengan elektabilitas paling tinggi, lalu menurun pasca kegagalan piala dunia sepakbola U-20, lalu merosot tajam setelah pisah jalan antara Jokowi dan PDIP.

Pasangan 03 adalah pasangan yang paling kagok dalam kampanye pilpres. 02 jelas tema besarnya adalah "melanjutkan", 01 juga jelas "perubahan". Kalau 03 jelas tidak bisa menggunakan kedua tema besar itu, sedangkan untuk membangun tema sendiri waktunya sudah terlalu mepet. Dan ketika akhirnya lebih sering menunjukkan tema perlawanan dalam kampanyenya, akhirnya justru menjadi bumerang yang menyebabkan 03 menjadi penghuni dasar klasemen (pinjam istilah fans sepakbola).

Advertisement

PDIP cukup punya modal politik yang kuat untuk membangun ulang dan bersiap menjadi oposisi. Meski menurun dibanding 2019, PDIP masih akan  jadi pemenang di pileg 2024. Namun bagi Ganjar akan lebih berat dan sulit.

Pertama dalam 5 tahun kedepan Ganjar harus bersaing dengan internal PDIP sendiri, dengan Puan misalnya atau sosok lain yang lebih diperhitungkan yang mungkin saja muncul dalam waktu 5 tahun mendatang.

Di eksternal dia harus bersaing dengan Anies untuk menjadi simbol perlawananan. Anies sudah punya basis pendukung dari PKS dan kalangan Islamis yang dikenal fanatik. Sedangkan Ganjar belum tentu akan mendapat dukungan PDIP lagi. Begitupun dengan massa kalangan nasionalis kekiri-kirian juga tidak mudah. Karena nasionalis kekiri-kirian selain PDIP punya alternatif parpol yang lain yaitu Gerindra dan PSI. Tentang sosok, jelas Ganjar bukan satu-satunya, bukan pula yang terdepan.

Jadi, dengan lantang mengusulkan DPR menggunakan hak angket bahkan hak interpelasi, di mana di saat bersamaan pasangannya, Mahfud MD, tampak menahan diri dan mungkin tidak akan ikut-ikutan, Ganjar substansinya sedang membangun ulang modal politiknya yang sedang hancur lebur. Ihtiar untuk bisa maju menjadi capres 5 tahun mendatang. Good luck !!!!

Berita Terkait